Ketua DPRD DKI Minta Anies Pakai Anggaran Formula E Tangani Pandemi Virus Corona
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, ada beberapa pos anggaran yang dilihatnya kurang produktif untuk digunakan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga DKI Jakarta kini sedang menghadapi pandemi virus corona.
Berdasarkan pembaruan data terakhir, pasien yang dinyatakan positif virus corona mencapai 698 kasus.
Baca: Warga di Jatiasih Kompak 'Karantina Lokal' Daerahnya, Pengunjung yang Masuk Disemprot Disinfektan
Melihat angka yang terus meningkat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta untuk merasionalisasi APBD Tahun 2020.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, ada beberapa pos anggaran yang dilihatnya kurang produktif untuk digunakan.
Dia menilai, pos anggaran itu sebaiknya dialihkan untuk penanganan wabah Virus Corona di Jakarta.
“Contoh anggaran penyelenggaraan Formula E (diputuskan untuk ditunda 6 Juni 2020)."
"Sesuai arahan Presiden RI Pak Jokowi, pemerintah daerah dalam hal ini gubernur wajib merelokasi anggaran untuk mengutamakan pencegahan Covid,” kata Prasetio saat dihubungi wartawan, Senin (30/3/2020).
Selain itu, kata dia, Kementerian Dalam Negeri juga telah mengeluarkan surat edaran terkait pendanaan untuk wabah Virus Corona di daerah.
“Dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 440/2622/SJ juga sudah jelas bahwa pendanaan yang diperlukan untuk penanganan corona di daerah dibebankan pada APBD,” papar Prasetio.
Dalam kesempatan itu, Prasetio juga meminta Anies Baswedan menjamin kebutuhan hidup warga dari kelas menengah hingga ke bawah.
Kebutuhan mereka harus dipenuhi bilamana pemerintah pusat mengizinkan Anies Baswedan untuk mengarantina wilayah (lockdown) untuk menekan potensi penyebaran Virus Corona.
“Para pekerja informal dan harian yang mengandalkan penghasilan harian juga harus diperhatikan."
"Sejak terbitnya seruan gubernur tentang penghentian sementara perkantoran harus disadari penghasilan mereka di sektor informal dengan penghasilan harian pasti jeblok.”