Curahan Hati Pemilik Warteg: Ikhlas dan Sabar Menunggu Pandemi ini Selesai
Ali Tobiin adalah pemilik Warteg Dewi 46 yang beralamat di Jalan Karet Pasar Baru Timur 5 RT 10/09, Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat.
Editor: Rachmat Hidayat
lLaporan wartawan Tribun, Lucius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Haji Ali Tobiin mengurangi jumlah pekerja di Warung Tegal (Warteg) miliknya. Ali Tobiin adalah pemilik Warteg Dewi 46 yang beralamat di Jalan Karet Pasar Baru Timur 5 RT 10/09, Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat.
Ali mengungkapkan, terpaksa mengurangi jumlah pekerja lantaran pemasukannya menurun signifikan. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) resmi berlaku di wilayah Jakarta.
Sabtu (11/4) pekan lalu, Warteg Dewi 46 membagikan ratusan bungkus makanan gratis kepada warga setempat. Operasi membagikan makanan gratis itu diwujudkan Warteg Dewi 46 bekerjasama dengan Tribunnews.com dan Aksi Cepat Tanggap (ACT), yang mendanai operasional pembagian makanan gratis.
Baca: Pastikan Penerapan PSBB di Pelabuhan Tanjung Priok, IPC Distribusikan 20 Ribu Masker Non Medis
Kebijakan PSBB, lanjut Ali, membuat kantor-kantor di sekitar Warteg Dewi 46 tutup. Imbasnya, Warteg Dewi 46 milik Ali sepi pengunjung. Mengurangi jumlah pekerja jadi keputusan Ali guna meminimalisir pengeluaran pribadinya.
"Di tengah Covid-19 ini saya hanya mengerahkan dua pekerja. Itu pun tetangga saya semua. Yang lainnya sudah saya rumahkan. Meminimalisir pengeluaran juga. Intinya seperti itu," ungkap Ali kepada Tribun, Senin (13/4/2020) kemarin.
Berikut petikan wawancara lengkap Tribun dengan Haji Ali Tobiin.
Sampai kapan operasi bagi makanan gratis ini dilakukan?
Kalau dari Koordinator Warteg Nusantara sendiri teknisnya saya sendiri kurang tahu sampai kapan. Tapi kalau saudara dan warga kalau bisa bagi makanan ini sampai selesai Covid-19, atau sampai kondisinya kembali kondusif.
Baca: Jokowi: Saya Titip Betul, Arus Logistik dan Bantuan Untuk Masyarakat Jangan Sampai Terganggu
Untuk setiap warteg khusus di Jabodetabek, tidak tentu waktu aksi operasi bagi makanan gratisnya. Bukan berkesinambungan.
Jadi, kalau sedang dapat jadwal, misal Warteg Dewi 46, jadwalnya hari ini, jam sekian, baru kita mulai aksi operasi bagi makanan gratis kepada warga. Besoknya lagi kalau belum dapat jadwal, ya tidak bagikan makanan.
Baca: Imbas Covid-19, Damri Mulai Sesuaikan Jadwal Layanan
Bergilir, khususnya untuk warteg-warteg di Jabodetabek. Tergantung kerjasama dari partnernya, ACT. Kalau misal memberikan kewenangan untuk satu warteg misalnya, untuk bergerak tiap hari, kasih setiap hari, bisa jalan. Tapi kalau yang kerjasama dengan ACT cuma ngasih sekali saja, ya sekali itu saja.
Pembagian makanan gratis di Warteg Dewi 46 seperti apa?
Sistem pembagian makanan gratisnya pakai kupon. Jadi warga sekitar diberikan kupon untuk kemudian mengambil makanan gratis untuk dirinya masing-masing.
Ada juga orang-orang yang misalnya sedang kerja, misalnya ojol (ojek onlin) sedang lewat dan warga sekitar yang mau mengambil, pasti saya berikan sekali pun tidak punya kupon.
Banyak ojol kemarin yang ngambil.
Baca: Bambang Brodjonegoro Ajukan LIPI Jadi Laboratorium Penguji Covid-19 ke Kemenkes
Saya pikir kasihan juga. Pendapatan sangat berkurang. Kalau ojol pada berhenti, kalau masih ada saya kasih.
Baca: Negara Lain sedang Perangi Virus Corona, Korea Utara Malah Luncurkan Rudal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.