Volume Penumpang Bus TransJakarta Berkurang Drastis Semenjak PSBB Diberlakukan
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti mengungkapkan jumlah penumpang hanya sekira 83.000 per harinya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penumpang Bus TransJakarta menurun drastis selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Jakarta.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti mengungkapkan jumlah penumpang hanya sekira 83.000 per harinya.
Baca: Sebelum Pemerintah Larang Mudik, PO Bus Mengaku Sudah Tidak Ada Pemasukan
"Sampai 15 April 2020, jumlah penggunanya mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu sebanyak lebih kurang 83 ribu orang per hari," ucap Polana, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (21/4/2020).
Polana mengatakan, sebelum masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan, tepatnya Januari 2020, total jumlah penumpang Transjakarta sekura 840 ribu orang per hari.
"Saat kondisi normal pada Januari 2020, jumlah penumpang mencapai lebih kurang 840 ribu orang per hari," ucap Polana.
Artinya, jika jumlah sekira 840 ribu dikurangi 83 ribu penumpang, hasilnya 757 ribu penumpang.
Baca: Cerita Pilu Chef di Bekasi yang Dirumahkan Tanpa Upah, Terpaksa Jual Ayam dan Bakso Geprek
Penumpang Transjakarta selama PSBB, kira-kira berkurang 757 orang per hari.
"Penurunan penumpang Transjakarta bahkan sudah dimulai sejak Maret, yaitu sebesar rata-rta 550 ribu orang per hari (turun 34,52 persen) dibandingkan jumlah penumpang normal pada Januari 2020," kata Polana.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: BPTJ Catat Selama PSBB, Penumpang TransJakarta Turun Signifikan 757 Ribu Per Hari