Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika PSBB Jakarta Sudah Mulai Membuahkan Hasil, Ada Harapan Pertumbuhan Ekonomi Membaik

Ekonom dari UNS Lukman Hakim mengatakan, jika PSBB benar-benar sudah membuahkan hasil, maka ada harapan pertumbuhan ekonomi membaik.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Jika PSBB Jakarta Sudah Mulai Membuahkan Hasil, Ada Harapan Pertumbuhan Ekonomi Membaik
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menyusun paket bantuan sosial untuk keluarga yang perekonomiannya terdampak COVID-19 di gudang penyimpanan stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Pemerintah kota Bekasi membagikan sebanyak 150 ribu paket bantuan berupa sembako dan untuk tahap pertama sebanyak 20 ribu paket bantuan akan disalurkan melalui kelurahan. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai menunjukkan hasil.

Hal itu dapat terlihat dari adanya penurunan jumlah kasus baru setiap harinya.

Hal itu disampaikan Doni, melalui konferensi video setelah rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (27/4/2020).

"Kami jelaskan juga khusus DKI, perkembangan yang terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat," tutur Doni Monardo.

Doni menuturkan, jika penurunan jumlah kasus di Jakarta terus terjadi, maka ada harapan di bulan Juli mendatang, warga Indonesia sudah bisa kembali ke kehidupan yang normal.

Penuturan Doni disambut baik oleh banyak pihak.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo (Tangkap layar channel YouTube BNPB)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo (Tangkap layar channel YouTube BNPB) (Tangkap layar channel YouTube BNPB)

Baca: Kemenparekraf Siapkan Jaring Pengaman untuk Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Satu di antaranya adalah pakar ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Lukman Hakim, PhD.

Berita Rekomendasi

"Saya rasa benar, Jakarta sudah mulai hari ini (Selasa, 28 April) menjadi turun angkanya."

"Semoga begitulah trendnya, supaya PSBB benar-benar ada hasilnya," ujar Lukman saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/4/2020) malam.

Lukman tak memungkiri, akibat wabah corona, dampak pada ekonomi di Indonesia amat terasa.

Terlebih untuk kalangan menengah ke bawah.

"Memang secara ekonomi sangat terasa bagi kalangan menengah ke bawah."

"Tetapi semoga saja sehabis lebaran sudah normal, orang sudah kerja lagi, dapat kembali seperti semula," ungkap Lukman.

Ny Esih, warga RT 07/02 Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, menunjukkan Kartu ATM Bansos yang baru saja diterimanya, Rabu (22/4/2020). Kartu ATM Bansos yang diberikan kepada warga terdampak virus corona (Covid-19) ini hanya bisa dipergunakan untuk berbelanja kebutuhan bahan pangan di E-Warong di masing masing kelurahan dan baru bisa dipergunakan setiap tanggal 10 pada awal bulan. Warga mengaku sangat terbantu karena bisa meringankan beban mereka yang sedang dilanda kesulitan ekonomi. Warta Kota/Nur Ichsan
Ny Esih, warga RT 07/02 Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, menunjukkan Kartu ATM Bansos yang baru saja diterimanya, Rabu (22/4/2020). Kartu ATM Bansos yang diberikan kepada warga terdampak virus corona (Covid-19) ini hanya bisa dipergunakan untuk berbelanja kebutuhan bahan pangan di E-Warong di masing masing kelurahan dan baru bisa dipergunakan setiap tanggal 10 pada awal bulan. Warga mengaku sangat terbantu karena bisa meringankan beban mereka yang sedang dilanda kesulitan ekonomi. Warta Kota/Nur Ichsan (Warta Kota/Nur Ichsan)

Baca: Imbas Corona Lebih Besar dari SARS, Ekonomi Indonesia Diperkirakan Kembali Pulih Pada 2022

Kendati demikian, Lukman juga mengatakan, jika PSBB Jakarta kurang membuahkan hasil, maka pertumbuhan ekonomi bisa semakin memburuk.

Perlu diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengalami kontraksi.

Bahkan kontraksi tersebut hingga 0,4 persen di akhir tahun.

Sementara untuk skenario beratnya, perekonomian RI hanya akan tumbuh di kisaran 2,3 persen.

"Betul (ekonomi bisa memburuk, red), itu prediksi Kementerian Keuangan kalau bulan Juli belum selesai."

"Yaitu pertumbuhan ekonomi bisa mendekati 0 persen," ujar Lukman.

Terkait PSBB yang mulai membuahkan hasil, Lukman berharap pertumbuhan ekonomi setidaknya bisa membaik sekitar 2-3 persen.

Baca: Sandiaga Sebut 67 Persen Ekonomi Keluarga Semakin Buruk Akibat Corona

Skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia 

Sebelumnya, Menkeu sempat memaparkan, skenario berat hingga terburuk pertumbuhan ekonomi RI akan berada di ksiaran 2,5 persen hingga 0 persen.

"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3 persen, bahkan skenario lebih buruk -0,4 persen," ujar Sri Mulyani, dikutip dari Kompas.com.

Angka tersebut jauh dari target APBN 2020 yang menetapkan pertumbuhan APBN sebesar 5 persen.

Risiko pandemik corona yang kian meluas pun diproyeksi akan menjalar ke sektor keuangan.

Bendahara Negara itu mengatakan, risiko gagal bayar kredit atau peningkatan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) akan mengalami peningkatan.

Sebab, banyak perusahaan tidak bisa melanjutkan kegiatan produksinya dan menyebabkan pembayaran utang menjadi terhambat.

Menteri Keuangan kerja dari rumah di tengah merebaknya wabah corona
Menteri Keuangan kerja dari rumah di tengah merebaknya wabah corona (Facebook Menkeu Sri Mulyani)

"Sehingga kondisi ini akan menyebabkan penurnan kegiatan ekonomi, maka berpotensi menekan lembaga keuangan kemudian kredit-kredit tidak bisa dibayarkan," ujar dia.

Sri Mulyani mengatakan, kondisi 'kontraksi' ekonomi disebabkan konsumsi rumah tangga yang menurun serta pertumbuhan investasi yang juga mengalami tekanan.

Konsumsi rumah tangga diperkirkan anjlok dari biasanya.

Biasanya berkisar 5 persen menjadi hanya 3,2 persen hingga 1,6 persen.

Begitu juga dengan arus investasi yang anjlok.

Dari yang semula diperkirakan bisa tumbuh hingga 6 persen tahun ini, menjadi hanya 1 persen atau bahkan negatif hingga 4 persen.

Petugas menyusun paket bantuan sosial untuk keluarga yang perekonomiannya terdampak COVID-19 di gudang penyimpanan stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Pemerintah kota Bekasi membagikan sebanyak 150 ribu paket bantuan berupa sembako dan untuk tahap pertama sebanyak 20 ribu paket bantuan akan disalurkan melalui kelurahan. Tribunnews/Jeprima
Petugas menyusun paket bantuan sosial untuk keluarga yang perekonomiannya terdampak COVID-19 di gudang penyimpanan stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Pemerintah kota Bekasi membagikan sebanyak 150 ribu paket bantuan berupa sembako dan untuk tahap pertama sebanyak 20 ribu paket bantuan akan disalurkan melalui kelurahan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sementara itu, kinerja ekspor juga akan lebih mengalami kontraksi lebih dalam, begitu juga kinerja impor.

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM yang selama ini mampu bertahan dalam setiap kondisi krisis, diperkirakan menjadi sektor yang paling terdampak.

Sebab tidak adanya kegiatan sosial akibat pandemik virus corona.

Padahal Sri Mulyani mengatakan saat krisis 1998, UMKM mampu menjadi penopang ekonomi Indonesia.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Mutia Fauzia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas