4 Fakta Seputar Penangkapan Pembunuh Driver Taksi Online: Punya Utang Rp 11 Juta, Ngaku Sempat Ragu
Penangkapan dilakukan saat tersangka hendak menjual ban velg mobil hasil curiannya, Jumat (1/5/2020).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menangkap pembunuh pria yang jasadnya ditemukan tergeletak di Jalan Gurame, Pulogadung, Jakarta Timur. Korban yang merupakan sopir taksi online itu dibunuh oleh penumpangnya, Irham (23).
Penangkapan dilakukan saat tersangka hendak menjual ban velg mobil hasil curiannya, Jumat (1/5/2020).
Kasus pembunuhan ini sempat viral karena korban bernama Ade Bachtiar Rifai (35), sopir taksi online, ditemukan bersimbah darah di Jalan Gurame, Pulogadung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Baca: Kisah Teman Sekamar Cristiano Ronaldo di Man United: Ke Persebaya, Main Tarkam, Kini di Divisi Lima
Baca: Pemakaman Cikutra Bandung Longsor, Ada Jasad yang Terbawa Arus Sungai
Baca: Ditolak Istri Setelah Bebas dari Penjara, Napi Asimilasi di Padang Nekat Bakar Rumah Mertuanya
Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus mengatakan tersangka pembunuh sopir taksi online ditangkap di Taman Mini. Simak selengkapnya:
1. Ditangkap di Taman Mini
Begal taksi online yang terjadi di Jalan Gurame, Pulogadung, Jakarta Timur telah ditangkap polisi.
Irham ditangkap di kawasan Taman Mini, Jakarta Timur pada Jumat (1/5/2020).
Baca: Sempat Kecelakaan saat Bawa Kabur Mobil, Ini Fakta Baru Pasangan Sesama Jenis Bunuh Sopir Taksi
Baca: Sopir Taksi Online Tewas Dibegal, Pengusaha Ayam Goreng, Istri Hamil Anak Kedua, Ini Faktanya
Hal tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus melalui jumpa pers yang disiarkan langsung akun Instagram @humas.pmj, Sabtu (2/5/2020).
"Dirkrimum Polda Metro Jaya menangkap seseorang inisial I laki-laki umur 23 tahun ini adalah pelaku yang viral kemarin ada seorang sopir taksi driver yang tergeletak di Jalan gurame,"ujar Yusri.
2. Ditangkap saat hendak jual velg mobil
Menurut Kombes Pol Yusri Yunus, Irham ditangkap polisi saat hendak menjual ban dan velg mobil milik mobil yang dicurinya.
Tersangka mencuri dengan modus pura-pura memesan jasa taksi online pada Kamis (30/4/20202).
Saat masuk ke dalam mobil taksi online yang dia pesan, seketika dia menghabisi pengemudi. Jasad pengemudi pun ditinggal di jalan Gurame sedangkan I melarikan diri.
Kini, tersangka I ditahan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Pasal 340 KUHP dengan ancamannya kurungan seumur hidup atau paling lama 20 tahun, lalu Pasal 338 dengan ancaman 15 tahun, Pasal 365 ancaman 9 tahun penjara," kata Yusri.
3. Pelaku terkendala ekonomi
Irham nekat membegal mobil korban, karena terhimpit masalah ekonomi.
Irham punya utang Rp 11 juta guna membiayai istrinya yang bersalin. Menurut Yusri Yunus, keterangan tersebut berawal dari pemeriksaan awal terhadap tersangka.
"Keterangan awal bahwa memang ini masaah ekonomi. Dia memang terdesak karena istrinya baru saja melahirkan dan ada utang 11 juta yang harus dia selesaikan," kata Yusri Yunus.
4. Sempat ragu-ragu
Sebelum melancarkan aksinya, Irham sempat ragu-ragu sebelum mencuri.
Tanggal 29 April 2020, Irham membuat akun palsu di aplikasi Gojek. Dia menuliskan namanya Bambang dan mendaftarkan nomor telepon yang teregistrasi atas nama orang lain.
Menurut Kombes Yunus, I setidanya merencanakan aksinya dua kali.
"Pertama, dia masih ragu-ragu. Kedua dia masih ragu-ragu. Diurungkan niatnya. Nanti pada saat ketiga dia memasan taksi online gocar dengan akun palsu tadi," ungkap Yunus.
Irham yang beralamat di Jalan Samudra kemudian memesan Gocar ke Jalan Gurame, Pulogadung pada 30 April 2020.
Di perjalanan, kembali keragu-raguan menghampir I. Dia kemudian menyerang sopir taksi onlien tersebut menggunakan tangannya. Kemudian dia menemukan obeng di belakang kursi.
"Karena dia duduk di belakang. Dengan obeng itu dia lakukan dia coba lukai si sopir taksi dengan menusuk. Dia tusuk di belakang pundak. sempat terjadi perlawanan, bahkan korban sempat memukul si pelaku," ungkap Yunus.
Tetapi karena tusukan sudah dalam, kendaraan berhenti dan korban berupaya keluar sambil berteriak maling.
"Tetapi karena sepi, pelaku meloncat ke depan dan melarikan kendaraan tersebut. Itu kronologisnya sehingga korban tergeletak dan meninggal dunia di TKP," kata Yunus.
Istri korban histeris
Tangis Hariyani Fitri pun pecah saat tiba di Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati tempat jenazah suaminya diautopsi.
Bahkan air mata perempuan berusia 30 tahun itu sudah tumpah sebelum melihat jasad sang suami Ade Bachtiar Rifai (35), sopir taksi online korban begal pada Kamis (30/4/2020) sore.
Kehilangan suami tercinta membuat Fitri menangis histeris, keseimbangannya nyaris goyah sebelum menanti proses autopsi Ade.
"Biasanya kalau istrinya pulang kerja dijemput almarhum," ujar kerabat Ade, Feri Riandi (41) di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
Baca: 5 Cara Menghilangkan Rasa Bosan Anak di Rumah saat Pandemi Corona, Patut Dicoba
Baca: Tunggal Putra India Tak Yakin Turnamen Berlanjut Sebelum Ada Vaksin Covid-19
Baca: Sopir Grandmax yang Bawa Pemudik dari Zona Merah Akhirnya Didenda Rp 500 Ribu
"Lagi hamil anak kedua, kandungannya baru dua bulan," imbuh Feri.
Meski sedih, Fitri yang tiba sekira pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Polri Kramat Jati berusaha tegar.
Ia tiba bersama putrinya, Afikah Zulfa Bachtiar (8).
Sejumlah anggota keluarga yang lebih dulu tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati berusaha menenangkan hingga tangis Fitri mereda.
Menurut Feri, anak pertama almarhum baru kelas dua sekolah dasar.
Baca: Hikmah Pandemi Bagi Reksa Maulana: Bersyukur Masih Digaji Meski Cuma 25 Persen
Sebagai kakak ipar, Feri melihat Ade sebagai tipe family man.
"Almarhum itu orangnya baik, sayang sama keluarga. Kalau hari Sabtu, Minggu pasti di rumah sama keluarga," sambung dia.
Fitri diliputi kekalutan sebelum pihak keluarga mendapat informasi yang pasti jika Ade benar korban begal dari media sosial pada Kamis malam.
Sejak pukul 20.00 WIB saat handphone Ade sudah tak lagi aktif, Fitri mulai gelisah mempertanyakan nasib suaminya.
Menurut Feri, Ade hanya sambilan sebagai sopir taksi online.
Ia punya kebiasaan sudah pulang ke rumah, sebelum pukul 19.00 WIB.
"Tapi pas diteleponin sama adik saya (Fitri) handphone enggak aktif," tuturnya.
Fitri kian terpukul saat mendapat informasi Ade jadi korban begal.
Terakhir kali Fitri masih berkomunikasi dengan suaminya sekira Kamis siang pukul 14.00 WIB.
Ade mengaku saat itu bakal menjemputnya di tempat kerja.
Nahas, janji itu kandas akibat ulah begal yang pura-pura menjadi penumpang mobil taksi online Ade.
Penumpang tersebut membunuh Ade lalu membawa kabur mobil Honda Brio berpelat B 2939 FKK.
"Saya enggak tahu posisi almarhum terakhir di Pulogadung atau di mana," beber Feri.
"Istrinya kan syok, belum sempat cerita soal WhatsApp terakhir gimana," lanjut Feri.
Berita ini tayang di tribun jakarta: https://jakarta.tribunnews.com/2020/05/02/pembunuh-sopir-taksi-online-ditangkap-istri-baru-melahirkan-utang-belasan-juta-bikin-akun-palsu?page=all