Pagi Ini, Pemkot Bekasi Lakukan Tes PCR di KRL dan Daerah Perbatasan
Tes PCR ini akan dilakukan di beberapa titik baik di stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) yang ada di Kota Bekasi
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi mulai hari ini, Selasa (5/5/2020) menggelar tes polymerase chain reaction atau PCR untuk menguji infeksi virus corona.
Sebab, rapid test atau tes cepat Covid-19 hanya menguji ada dan tidaknya virus.
"Mulai hari ini kami akan melakukan tes PCR, sudah tidak rapid lagi. Dibantu petugas dari RSUD Kota Bekasi dan Dinkes Kota Bekasi. Kami juga minta bantuan analisis dari Rumah Sakit swasta di Bekasi," ucap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau Pepen di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020).
Pepen menjelaskan, tes PCR ini akan dilakukan di beberapa titik baik di stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) yang ada di Kota Bekasi maupun di titik-titik perbatasan Bekasi dengan Jakarta maupun Kabupaten Bekasi.
Menurutnya tes swab dengan metode PCR ini akan dilakukan terhadap penumpang KRL yang hendak keluar dari Kota Bekasi.
Baca: DPR: Perppu Nomor 1 Tahun 2020 Sebenarnya Omibus Law karena Batalkan Pasal-pasal di 12 UU
Sementara di titik check point, tes PCR juga dilakukan pada pengendara yang hendak keluar dari Bekasi maupun hanya melintasi kota Bekasi.
"Jadi dalam tes PCR kami melihat pergerakan orang, pengendara dan penumpang KRL di Stasiun Bekasi," tambahnya.
Baca: Politisi PDIP: Jangan Buru-buru Longgarkan PSBB
Pepen menambahkan khusus di Stasiun Bekasi, pihaknya menyediakan 300 alat tes PCR untuk pengguna KRL yang akan keluar dari Kota Bekasi, menuju Jakarta.
Sebelum masuk ke stasiun, penumpang akan lebih dulu menjalai tes PCR secara acak. Setelah itu, sampel lemdir dari hidung dan tenggorokan akan diuji di Labiratorium Kesehatan Kota Bekasi.
Hasil pemeriksaan ini diharapkan memberi gambaran kondisi penumpang KRL apakah ada yang terpapar atau tidak.
Diketahui sebelumnya KRL jadi sorotan karena ada tiga orang yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 berdasarkan hasil test swab PCR yang dilakukan pada 325 calon penumpang dan petugas KAI di Stasiun Bogor, pada Senin (27/4/2020).
Hasil laboratorium pekan lalu menyatakan Ketiga orang ini terpapar virus corona dengan status Orang Tanpa Gejala atau OTG. Untuk itu, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta Kemenhub untuk mengevaluasi kebijakan KRL.
Terlebih darii hasil evaluasinya, tingkat kerentanan yang memiliki risiko tinggi terhadap penyebaran corona satu diantaranya terjadi di kawasan stasiun.
Bima Arya menyebut, untuk mencegah penularan corona di kawasan stasiun, idealnya dengan menyetop operasional KRL.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.