Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga Jakarta Tak Dapat Bansos karena Ditolak Ketua RT, Rela Gadaikan BPKB untuk Makan Anak

Seorang warga DKI Jakarta, Iis mengaku tak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah di tengah pandemi virus corona.

Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
zoom-in Cerita Warga Jakarta Tak Dapat Bansos karena Ditolak Ketua RT, Rela Gadaikan BPKB untuk Makan Anak
Tangkap layar kanal YouTube Indonesia Lawyers Club
Iis, warga DKI Jakarta yang tak dapat bantuan sosial (bansos) selama pandemi Corona sudah gadaikan BPKB Motor untuk uang makan keluarganya hingga belum membayar kontrakan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga DKI Jakarta, Iis mengaku tak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah di tengah pandemi virus corona.

Iis saat ini tinggal di Jakarta Pusat bersama suami dan seorang anaknya.

Ia mengaku, dirinya dan suami tak mempunyai pekerjaan saat pandemi virus corona ini.

"Saya tinggal di Jakarta Pusat tapi KTP Jakarta Barat. Saya sebenarnya kerja, tapi karena sakit-sakitan jadinya berhenti," ujarnya, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (13/5/2020).

Suaminya yang sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan dan berdagang itu, kini tak punya penghasilan lagi.

"Suami kuli bangunan, tapi dia juga ikut dagang temennya. Semenjak corona, enggak bisa dagang dan kerja bangunan juga."

"Gajinya harian, kalau enggak kerja ya enggak dapat gaji," ungkap Iis.

Berita Rekomendasi

Meskipun sudah sempat bertanya kepada Ketua RT setempat mengenai bantuan untuknya, ia mengaku tak pernah mendapat bantuan sama sekali.

"Selama tinggal di Jakarta Pusat, saya enggak pernah dapat apa-apa sama sekali," katanya.

Baca: 470 Ribu Ojol Hingga 10 Ribu Warga Jawa Tengah Masuk Daftar Penerima Bansos Fase II di Jakarta

Baca: Wagub DKI: Ada 2,1 Juta KK Penerima Bansos Fase II, Tanggung Jawab Dibagi Dua Dengan Kemensos

Baca: Jokowi Minta Warga yang Belum Terima Bansos Lapor ke RT/RW

Iis ditolak karena Kartu Tanda Penduduk yang ia miliki dan suami masih Jakarta Barat.

"KTP saya Jelambar (Jakbar), jadi enggak bisa kalau diituin (diurus) di Pusat."

"Terus saya mau ke Jelambar mau ngurusin, karena udah lockdown kan enggak bisa kemana-kemana, lagian saya juga enggak ada kendaraan juga," terang dia.

Setelah mencoba mengusahakan untuk mendapat bantuan di Jakarta Pusat, Ketua RT wilayahnya tetap menolak.

"Terus saya coba usahakan yang di pusat, kata RT saya bilang enggak bisa," lanjutnya.

Iis, warga DKI Jakarta yang tak dapat bantuan sosial selama pandemi Corona sudah gadaikan BPKB Motor untuk uang makan dan belum membayar kontrakan.
Iis, warga DKI Jakarta yang tak dapat bantuan sosial selama pandemi Corona sudah gadaikan BPKB Motor untuk uang makan dan belum membayar kontrakan. (Tangkap layar kanal YouTube Indonesia Lawyers Club)

Iis dan suami juga tak bisa membayar uang sewa rumah kontrakan yang ia tempati saat ini.

Ia terpaksa harus menggadaikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), untuk memenuhi kebutuhan makan keluarganya.

""Nunggak kontrakan dulu, sebelumnya nyimpen-nyimpen, jadi pakai simpanan yang ada."

"Terus kemarin masih ada motor, gadein BPKB dulu, yang penting musti buat makan dulu. Jadi daripada istilahnya anak enggak makan," ungkap Iis.

Baca: Mengaku Masih Ada Cadangan, Jokowi Minta Masyarakat yang Belum Dapatkan Bansos untuk Lapor

Baca: Jokowi Berharap Bansos Jangkau 55 Persen Penduduk Kurang Mampu Hingga Terdampak Corona

Baca: Jokowi Tinjau Penyerahan Bansos Tunai di Bogor: Antreannya Bagus dengan Menjaga Jarak

Warga yang tinggal di Jakarta Pusat ini pun berharap bisa mendapat bantuan dari pemerintah.

Mengingat, tetangganya yang lain juga mendapat bantuan sosial saat pandemi virus corona ini.

"Ngarepin kayak yang lain dapat bantuan. Seenggaknya bisa membantu gitu."

"Setidaknya untuk menyambung hidup kalau dapat bantuan, tapi ini enggak dapat sama sekali," jelas dia.

Iis mengaku, saudaranya yang bukan KTP Jakarta Pusat juga bisa mendapat bantuan sosial di tempat tinggalnya.

"Tetangga dapat semua, bahkan saudara saya yang tinggal di tempat lain juga dapat," imbuhnya.

Kesalahan Data Bansos

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui masih adanya permasalahan data terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap I.

"Memang ada satu, dua, tiga (masalah,red) yang berkaitan dengan data. Itu masih belum bisa diperbaiki," ujar Jokowi di Kantor Pos IR H Juanda, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020).

Namun, Jokowi memastikan permasalahan data bansos segera perbaiki dalam waktu cepat.

Sehingga, warga yang sebelumnya belum terdata bisa menerima bansos di tahap ke-II ini.

"Tapi nanti pada tahapan kedua bulan depan bisa diperbaiki lagi," terangnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Target Penerima Bansos di Jabodetabek

Diberitakan Kompas.com, Jokowi memastikan 3,7 juta keluarga di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi akan mendapat bantuan sosial dari pemerintah.

“Khusus Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kita siapkan program bansos khusus untuk 3,7 juta berbasis keluarga," katanya melalui video conference, Selasa (7/4/2020).

Baca: Kenakan Masker, Jokowi Tinjau Penyerahan Bansos Tunai di Bogor

Baca: Ganjar Pranowo: Pastikan Bansos Tidak Dipakai Rebutan

Baca: Alasan Anies Belum Mau Umumkan Nilai Paket Bansos Tahap II

Bantuan untuk 1,1 juta keluarga akan disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sementara bantuan untuk 2,6 juta disiapkan pemerintah pusat.

Jokowi telah menginstruksikan Kementerian Sosial untuk mendistribusikan 200.000 paket sembako untuk wilayah Jabodetabek.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Fransiskus Adhiyuda) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas