Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Prank Beraksi Dekat Pos Polisi Jakarta, Kotak Sepatu Diisi Mayat Bayi

Kali ini muncul pelaku prank di kardus berisi mayat bayi di Terowongan Ceger pada Jumat (15/5/2020) sekira pukul 22.45 WIB.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pelaku Prank Beraksi Dekat Pos Polisi Jakarta, Kotak Sepatu Diisi Mayat Bayi
tribun bogor
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kasus prank kembali terjadi.

Kali ini muncul pelaku prank di kardus berisi mayat bayi di Terowongan Ceger pada Jumat (15/5/2020) sekira pukul 22.45 WIB.

Kasus ini tampaknya tak gentar dengan aparat.

Pelaku secara sengaja menyerahkan kardus sepatu terbungkus plastik merah lalu kabur ke arah Jalan Raya Mabes Hankam ke satu pengendara motor.

Padahal lokasi hanya berjarak sekitar 25 meter dari Pos Satlantas Polsek Cipayung, tepatnya seberang pintu 3 Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

"Iya lokasinya memang dekat pos polisi, terowongan ini kalau malam memang sepi. Karena di pinggir jalan sini sepi rumah, cuman ruko saja," kata satu warga, Dodo (46) di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (16/5/2020).

Terowongan Ceger tempat pelaku prank menyerahkan kardus berisi mayat bayi di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (16/5/2020).
Terowongan Ceger tempat pelaku prank menyerahkan kardus berisi mayat bayi di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (16/5/2020). ( TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)
Berita Rekomendasi

Sepinya keadaan di Jalan Raya Mabes Hankam lokasi kejadian membuat pelaku leluasa beraksi tanpa khawatir bakal tertangkap.

Warga Kelurahan Ceger yang bermukim di lokasi pun tak mengetahui pasti kejadian, mereka hanya dapat kabar dari grup WhatsApp.

"CCTV juga sepertinya enggak ada yang menyorot ke terowongan. Kalau dibilang rawan ya lumayan, sebelah kanan ruko, kirinya jalan tol," ujarnya.

Ketua RT 02/RW 02 Kelurahan Ceger, Syahidin menuturkan hingga sore tadi tidak mendapat laporan dari pihak Polsek Cipayung atas peristiwa.

Padahal sebagai Ketua RT dia berharap dapat membantu penyelidikan, terlebih kasus sebagian Terowongan Ceger masih wilayahnya.

"Memang biasanya polisi kalau ada kasus minta pendampingan untuk RT untuk meriksa CCTV, tapi sampai sekarang enggak ada. Saya juga bingung kenapa," tutur Syahidin.

Nasib Syahidin tak beda jauh dengan Ketua RT 01/RW 02 Kelurahan Ceger, Suganda yang juga tak diajak berkoordinasi polisi.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas