Anies Perpanjang PSBB Jakarta hingga 4 Juni, Imbau Tetap di Rumah: Jangan Sampai Diperpanjang Lagi
Anies Baswedan menyampaikan, status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta diperpanjang hingga 4 Juni 2020.
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
Ia pun memberi pilihan kepada warga yang masih bandel tak mematuhi aturan, untuk ikut patuh atau mengalami kondisi seperti Maret lalu.
Menurutnya, perpanjangan PSBB hingga 4 Juni ini akan bisa menjadi PSBB penghabisan.
Asalkan, semua warga di DKI Jakarta bisa disiplin mematuhi aturan pemerintah.
"Karena itu, kami ingin sampaikan kepada semua, jangan sampai kita harus memperpanjang lagi."
"Jika disiplin kita kerjakan, dan insyaAllah dua minggu lagi menjadi babak baru bagi kita semua," imbuh Anies Baswedan.
Tak Ada Pelonggaran PSBB
Dikutip dari Kompas.com, jika warga di Jakarta bisa di rumah selama 14 hari ke depan dan patuh aturan PSBB, kemungkinan besar warga bisa beraktivitas lagi.
Selain itu, kondisi new normal akan semakin cepat dilaksanakan di Jakarta.
Baca: Menkominfo Minta Aparat Tegas Terapkan Aturan PSBB, Tapi Jangan Berlaku Kasar pada Masyarakat
Baca: Berdalih PSBB Lokal, Warga di Maluku Tengah Tutup Jalan yang Jadi Urat Nadi Perekonomian 3 Kabupaten
"Ini mungkin jadi PSSB penghabisan, jangan sampai ada PSBB lagi. Sejauh ini terkendali, tidak ada pelonggaran PSBB."
"Terkait mudik saya ingatkan lagi jangan mudik, kita disiplin agar tidak ada perpanjangan PSBB lagi," tegas Anies.
Evaluasi Penerapan PSBB
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Anies Baswedan juga memaparkan hasil evaluasi selama penerapan PSBB.
Terjadi peningkatan orang yang beraktivitas di rumah terhitung mulai Maret, yakni dari 40 menjadi 60 persen.
Bahkan DKI Jakarta jadi yang tertinggi diantara provinsi lainnya di Pulau Jawa.
Baca: Inkonsistensi Pemerintah dan Tekanan Ekonomi Dinilai Jadi Faktor Masyarakat Langgar Aturan PSBB
Baca: Politikus PKS Sebut Inkonsistensi Pemerintah Pusat Jadi Faktor Masyarakat Langgar Aturan PSBB
Anies berharap angka persentase mereka yang berada di rumah terus meningkat hingga mencapai 80 persen.
"Sisi warga, 60 persen yang di rumah, keinginan 70-80 persen, sehingga makin rendah penualaran."
"Diantara provinsi di Jawa. Ada keseriusan warga di Jakarta mencegah penularan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Danang Triatmojo) (Kompas.com/Stanly Ravel)