Anies Perpanjang PSBB Jakarta hingga 4 Juni, Imbau Tetap di Rumah: Jangan Sampai Diperpanjang Lagi
Anies Baswedan menyampaikan, status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta diperpanjang hingga 4 Juni 2020.
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta diperpanjang hingga 4 Juni 2020.
Dikutip dari akun Facebook resmi Anies Baswedan, perpanjangan tersebut akan dimulai pada Jumat (22/5/2020).
Perpanjangan status PSBB DKI Jakarta ini berdasarkan kajian ilmiah dari tim ahli epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Anies menyebut, risiko penularan virus corona di DKI Jakarta akan kecil jika banyak orang di rumah saja.
"Makin banyak orang berada di rumah, makin kecil penularan. Sebaliknya, makin banyak orang di luar rumah maka makin tinggi penularan," tulisnya.
"Sejak diberlakukan PSBB Jakarta angka proporsi warga berada di rumah meningkat sampai hampir 60 persen," terangnya.
Baca: Komisi IX Sebut Tagar Indonesia Terserah Ada karena Kebijakan Pemerintah Plin-plan soal PSBB
Baca: Anies Tegaskan Tak Ada Pelonggaran PSBB, Yunarto Wijaya Bereaksi: Silahkan Lihat di Lapangan
Ia menilai, angka kasus virus corona di DKI Jakarta akan mengalami penurunan jika masyarakat patuh.
Hasil dari kepatuhan masyarakat tersebut akan terlihat dalam dua minggu kemudian.
"Penurunan ini hanya bisa terjadi karena kita sudah mulai patuh untuk di rumah aja," imbaunya.
Anies Baswedan menambahkan, tingkat penularan awal (R0) di DKI adalah empat, artinya satu orang bisa menulari empat orang lainnya pada Maret lalu.
"Alhamdulillah berkat kerja sama kita semua, terutama 60 persen warga yang memilih berada di rumah aja selama PSBB, pada 17 Mei angka reproduksi (Rt) kita di kisaran 1,11."
"Sudah mulai stabil 2-3 minggu terakhir. Sedikit lagi, idealnya angka reproduksi (Rt) harus ditekan di bawah satu baru bisa kita anggap terkendali," terang dia.
Baca: Kata Anies, Jika PSBB Tahap 3 Berjalan Baik, Akan Ada Fase Permulaan Berkegiatan Kembali
Baca: Alasan Warga dan PKL Tolak PSBB di Dumai: Sekarang Saatnya Cari Uang untuk Lebaran
Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang disiplin selama PSBB Jakarta.
"Apresiasi kepada seluruh masyarakat warga DKI Jakarta yang telah disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan selama PSBB," ungkapnya.
Ia pun memberi pilihan kepada warga yang masih bandel tak mematuhi aturan, untuk ikut patuh atau mengalami kondisi seperti Maret lalu.
Menurutnya, perpanjangan PSBB hingga 4 Juni ini akan bisa menjadi PSBB penghabisan.
Asalkan, semua warga di DKI Jakarta bisa disiplin mematuhi aturan pemerintah.
"Karena itu, kami ingin sampaikan kepada semua, jangan sampai kita harus memperpanjang lagi."
"Jika disiplin kita kerjakan, dan insyaAllah dua minggu lagi menjadi babak baru bagi kita semua," imbuh Anies Baswedan.
Tak Ada Pelonggaran PSBB
Dikutip dari Kompas.com, jika warga di Jakarta bisa di rumah selama 14 hari ke depan dan patuh aturan PSBB, kemungkinan besar warga bisa beraktivitas lagi.
Selain itu, kondisi new normal akan semakin cepat dilaksanakan di Jakarta.
Baca: Menkominfo Minta Aparat Tegas Terapkan Aturan PSBB, Tapi Jangan Berlaku Kasar pada Masyarakat
Baca: Berdalih PSBB Lokal, Warga di Maluku Tengah Tutup Jalan yang Jadi Urat Nadi Perekonomian 3 Kabupaten
"Ini mungkin jadi PSSB penghabisan, jangan sampai ada PSBB lagi. Sejauh ini terkendali, tidak ada pelonggaran PSBB."
"Terkait mudik saya ingatkan lagi jangan mudik, kita disiplin agar tidak ada perpanjangan PSBB lagi," tegas Anies.
Evaluasi Penerapan PSBB
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Anies Baswedan juga memaparkan hasil evaluasi selama penerapan PSBB.
Terjadi peningkatan orang yang beraktivitas di rumah terhitung mulai Maret, yakni dari 40 menjadi 60 persen.
Bahkan DKI Jakarta jadi yang tertinggi diantara provinsi lainnya di Pulau Jawa.
Baca: Inkonsistensi Pemerintah dan Tekanan Ekonomi Dinilai Jadi Faktor Masyarakat Langgar Aturan PSBB
Baca: Politikus PKS Sebut Inkonsistensi Pemerintah Pusat Jadi Faktor Masyarakat Langgar Aturan PSBB
Anies berharap angka persentase mereka yang berada di rumah terus meningkat hingga mencapai 80 persen.
"Sisi warga, 60 persen yang di rumah, keinginan 70-80 persen, sehingga makin rendah penualaran."
"Diantara provinsi di Jawa. Ada keseriusan warga di Jakarta mencegah penularan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Danang Triatmojo) (Kompas.com/Stanly Ravel)