Wisatawan Berjubel, Jalur Puncak Macet, Warga Tak Khawatir Covid-19
Keterpurukan tersebut kini telah berganti menjadi keuntungan kembali sejak hari Lebaran Idul Fitri satu minggu lalu.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWS.COM, MEGAMENDUNG - Hari ini, Minggu (31/5/2020), kawasan wisata Puncak di Bogor Jawa Barat dipadati pengunjung.
Akibatnya kemacetan terjadi.
Untuk mengurai kemacetan Jalan Raya Puncak Bogor kembali dibuka 2 jalur, Minggu (31/5/2020) petang.
Pantauan TribunnewsBogor.com, jalur menuju Puncak kembali dibuka oleh polisi sekira pukul 17.30 WIB.
Meski nampak lancar beberapa saat, namun jalur ke arah Puncak hingga Cipanas kembali dipadati kendaraan.
Pantauan dari Simpang Gadog, kemacetan terjadi di arah Ciawi hingga masuk ke Jalan Raya Puncak.
-
Baca: 12 Kegiatan yang Dilakukan Tiap Zodiak Ketika Libur Lebaran Tahun Ini, Leo Minta Maaf ke Mantan
Kemacetan ini terjadi di dua arah, baik dari arah Ciawi maupun dari arah Puncak.
Begitu juga di jalan tol, antrean kendaraan roda empat mulai terjadi saat mendekati pintu keluar tol Gadog.
Hingga pukul 18.00 WIB, kemacetan belum terurai, meski sesekali kendaraan masih bisa melaju dengan kecepatan 20km/jam. (*
Pedagang senang
Ramainya pengunjung wisata Puncak, Bogor menguntungkan pemasukan pedagang kaki lima di sana.
Seperti yang dirasakan Ihwan, pedagang kopi yang mangkal di kawasan kebun teh dekat Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor.
Setelah penjualannya sempat terpuruk beberapa waktu lantaran wisata Gunung Mas ditutup, kini kembali meraup untung.
"Sudah satu minggu ini laris, pengunjungnya banyak sejak Lebaran," kata dia kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (31/5/2020).
Ia tak menyangkal, petugas patroli kerap datang untuk mensterilkan tempat dari pengunjung dan pedagang.
Namun tak lantas membuat kebun teh tak lagi dikunjungi wisatawan.
"Penjualan bagus. Enggak ada berhentinya orang yang pesen kopi, pesen minum. Di sini deretan pedagang Gunung Mas semua," kata dia.
Begitu pun yang dirasakan Heri, pedagang satai ayam di lokasi yang sama.
Dulunya, ia berjualan satai di dalam kawasan wisata Gunung Mas.
Namun semenjak ditutup sesuai anjuran pemerintah untuk memutus penyebaran virus corona ( Covid-19 ), ia terpaksa meliburkan diri.
Keterpurukan tersebut kini telah berganti menjadi keuntungan kembali sejak hari Lebaran Idul Fitri satu minggu lalu.
"Alhamdulillah habis terus. Sudah seminggu ini ramai di sini," kata dia.
Keuntungan ini yang membuat Heri dan kawanan pedagang lainnya betah mangkal sejak pagi hingga sore hari.
Meski kerap kali diusir petugas operasi, namun tak membuatnya berhenti berjualan begitu saja.
"Ya gimana ya, niat kita di sini kan untuk cari uang," kata Heri yang merupakan warga Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Setiap hari, ia membawa 500 tusuk sate yang dijual Rp 20 ribu per porsi.
Jumlah tersebut diakui habis setiap harinya.
"Pedagang enggak hanya saya saja yang untung. Dari Gunung Mas sampai Riung Gunung itu pedagang semua. Mereka juga diuntungkan dari banyaknya wisatawan," ucap Heri.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kawasan Puncak Bogor Ramai Wisatawan, Pedagang Raup Untung di Tengah Pandemi