Dua Polisi Jadi Korban Penyerangan Polsek Daha Selatan, Satu Tewas dan Satu Luka-luka
Rifai menuturkan awalnya pelaku bernama Abdul Rahman datang seorang diri ke Polsek Daha Selatan pada pukul 02.15.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mengusut kasus penyerangan yang diduga dilakukan simpatisan ISIS di Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, Senin (1/6/2020) dini hari tadi.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes M Rifai menjelaskan akibat peristiwa brutal itu ada dua anggota kepolisian menjadi korban. Satu meninggal dunia dan satu lagi luka-luka.
“Benar, satu gugur dan satu anggota lagi hanya luka-luka saja,” ungkap Rifai kepada wartawan Senin (1/6/2020).
Baca: Dalam Rekaman Audio, ISIS Sebut Covid-19 Adalah Hukuman Tuhan
Rifai menuturkan awalnya pelaku bernama Abdul Rahman datang seorang diri ke Polsek Daha Selatan pada pukul 02.15. Kemudian, pelaku langsung membakar mobil patroli yang ada di polsek.
“Sebelum ke polsek, pelaku membakar mobil dinas dengan menyiramkan bensin terlebih dahulu ke badan mobil,” imbuh Rifai.
Selanjutnya pelaku masuk ke dalam kantor polsek, menyerang Brigadir Leonardo Latupapua yang ada di ruang SPKT dengan samurai hingga meninggal dunia.
Anggota lain Brigadir Djoman Sahat Manik yang mendengar ada keributan langsung datang ke ruang SPKT tempat pelaku melakukan penyerangan.
Sesampainya di SPKT, Brigadir Djoman sudah mendapati Brigadir Leonardo bersimbah darah.
Pelaku langsung mengejar Djoman dengan samurai dan melukainya.
Atas kejadian itu, kini korban dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk dilakukan perawatan lebih lanjut. Untuk pelaku, Abdul Rahman sudah berhasil ditangkap dalam keadaan tewas. Ini dilakukan karena saat hendak ditangkap pelaku melakukan perlawanan kepada petugas.
Ketika dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan barang bukti di antaranya satu unit sepeda motor yang dipakai pelaku, sebuah jeriken bensin, dan samurai.
Ada pula dokumen-dokumen beridentitas ISIS seperti kain dan kartu sebagai anggota ISIS, serta selembar surat wasiat bertulis tangan dan Alquran kecil yang disimpan dalam tas pinggang pelaku.