Ini Pertimbangan Anies Baswedan Perpanjang PSBB DKI Jakarta dan Terapkan Masa Transisi
Anies Baswedan mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi pertimbangan terkait perpanjangan masa PSBB dan penerapan masa transisi di DKI Jakarta.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), para ahli penyakit paru, Epidemiologi, dan penyakit dalam.
Serta para ahli di bidang Geriatri yang menangani penyakit pada lansia, Obstetri dan Ginekologi, serta tim Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia.
Dalam menentukan sikap, Anies menuturkan tidak hanya melihat nilai reproduksi virus atau dikenal dengan singkatan RT.
Namun juga indikator lain seperti tingkat kasus positif dan kematian, kapasitas rumah sakit yang terisi, serta jumlah pelaksanaan tes.
Begitu pula kesiapan fasilitas kesehatan yang ada, kondisi para tenaga medis, pun penambahan dari pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP).
Tingkat kesembuhan pasien juga ikut diukur oleh para ahli terkait penetapan keputusan di masa pandemi Covid-19.
Dengan menggunakan data yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta, para tim ahli bisa mendapatkan hasil yang akurat.
Serta bisa membaca klaster dan pergerakan penyebaran virus dari satu individu ke lainnya.
"Kami selalu mengandalkan ilmuwan, para pakar dan bekerja bersama khususnya mereka yang terkait dengan bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat," tutur Anies.
Baca: Jadwal Pembukaan Kegiatan di Masa Transisi PSBB DKI, Anies Bakal Evaluasi Akhir Juni
Baca: PSBB Transisi Jakarta, Anak-anak hingga Ibu Hamil Belum Boleh Beraktivitas
"Tidak hanya melihat nilai reproduksi virus untuk jadi perhatian kita, tapi juga parameter lain," imbuhnya.
Dari data yang diperoleh, disebutkan angka reproduksi virus di DKI Jakarta terus menurun.
Terakhir, reproduksi virus Covid-19 di DKI Jakarta disebutkan berada pada angka 0,99 yang berarti sudah bisa terkendali dan menurun.
Sebelumnya, DKI Jakarta sempat mendapatkan angka reproduksi virus sekira 4.
Itu terjadi di bulan Maret, sebelum pemerintah akhirnya memutuskan untuk menerapkan PSBB.