Dulu Wahati Melahirkan Bayinya di Kolong Jembatan, Sekarang di Semak-semak Tanpa Bantuan
Dia akhirnya dievakuasi oleh anggota Bhabinkamtibmas Polsek dan Babinsa Koramil Cengkareng ke Puskesmas Cengkareng saat hujan deras.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang diri, Wahati (41) melahirkan di semak-semak kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/6/2020).
Saat ditemukan, gubuk milik Wahati hanya beratapkan kardus dan beralas kasur busa bekas.
Tubuh Wahati juga hanya berlapis kain sarung.
Ia sedang menyusui bayinya yang tali pusarnya belum terlepas dari tubuhnya.
Dia akhirnya dievakuasi oleh anggota Bhabinkamtibmas Polsek dan Babinsa Koramil Cengkareng ke Puskesmas Cengkareng saat hujan deras.
-
Baca: Kisah Warga Miskin Jakarta, Melahirkan Bayinya di Semak Beratapkan Kardus Tanpa Bantuan Siapapun
Rupanya, bagi Wahati, melahirkan anak seorang diri bukanlah yang pertama dilakukannya.
Pada September 2018, tuna wisma ini juga pernah melahirkan bayinya di kolong Flyover Cengkareng, Jakarta Barat.
Ia dan bayinya juga sempat dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I, Kedoya, Jakarta Barat.
"Setelah disidik, ortu bayi memang pernah melahirkan juga seorang diri, tepatnya September 2018 di kolong jembatan Cengkareng dan dibawa kesini," kata Kepala Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I, Masyudi ditemui di kantornya, Rabu (10/6/2020).
Depresi
Masyudi mengatakan, kondisi Wahati memang alami depresi.
Rencananya, setelah berada di Puskesmas Cengkareng, Wahati akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, Duren Sawit, Jakarta Timur untuk jalani perawatan psikisnya.
Sedangkan untuk bayi mungil berjenis kelamin laki-laki, saat ini dirawat sementara di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya Kedoya sebelum diserahkan ke Panti Sosial Asuhan Anak Cipayung, Jakarta Timur.
Hal tersebut setelah ada surat pernyataan yang ditandatangani Wahati dan suaminya bahwa mereka bersedia menyerahkan buah hatinya karena tak mampu mengurus.
"Karena kondisi mentalnya memang terganggu. Saat melahirkan di 2018 juga memang sudah terganggu kondisinya," kata Masyudi.
Masyudi menerangkan, pada 2018 lalu, Wahati dan anaknya sempat dikirimkan ke Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun, ia tak tahu ceritanya mengapa Wahati bisa kembali lagi ke jalan hingga akhirnya kembali melahirkan seorang diri.
Termasuk mengenai keberadaan bayi yang dilahirkan Wahati pada 2018 lalu.
Setahu Masyudi, Wahati masih memiliki keluarga yang tinggal di wilayah Jakarta Timur.
"Dia juga punya anak yang sudah bekerja dan pernah membesuk orangtuanya sekitar tahun 2019 awal, sebelum dia (Wahati) kita serahkan ke Panti Kebon Kosong waktu itu untuk pembinaan ibu dan anak," katanya.
"Dari situ kita dapat informasi bahwa awalnya (jadi depresi) karena perceraian, akhirnya dia ke daerah Jakbar ini, ikut dengan orang pemulung," papar Masyudi menambahkan.