Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perilaku Tak Biasa John Kei Sebelum Ditangkap Hingga Sejumlah Peristiwa yang Membawanya ke Polisi

Namun, segelintir peristiwa yang terjadi justru kembali menyeretnya ke dalam dunia yang kelam yang pernah ia jalani sebelumnya

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Perilaku Tak Biasa John Kei Sebelum Ditangkap Hingga Sejumlah Peristiwa yang Membawanya ke Polisi
Doc Lapas Kembang Kuning Nusa Kambangan
John Kei, seorang terpidana kasus pembunuhan, harus menjalani masa tahanan kurungan di sebuah sel super maximum, blok khusus Lapas Nusakambangan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - John Refra atau kerap disapa John Kei kembali berurusan dengan aparat kepolisian, Minggu (21/6/2020).

John Kei ditangkap diduga ada kaitannya dengan ricuh di Green Lake City, Tangerang, pada hari yang sama.

Baca: Diduga Bikin Keributan di Tangerang, Pembebasan Bersyarat John Kei Terancam Dicabut

Diketahui, John Kei baru saja menghirup udara bebas pada Desember 2019 dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan.

John Kei yang pernah dijuluki 'Godfather' pun mengaku telah meninggalkan kehidupan lamanya.

Namun, segelintir peristiwa yang terjadi justru kembali menyeretnya ke dalam dunia yang kelam yang pernah ia jalani sebelumnya.

Berikut rangkuman Tribunnews.com terkait penangkapan John Kei dan kaitannya dengan beberapa peristiwa yang terjadi sebelumnya dari Kompas.com, Wartakotalive.com, dan TribunJakarta.com.

Lampu Terang Benderang Sebelum Ditangkap

Berita Rekomendasi

John Kei ditangkap polisi di kediamannya di Tytyan Indah Utama X, Kecamatan Medan Satria, Kelurahan Kali Baru, Bekasi, sekira pukul 20.15 WIB.

Ada kebiasaan yang kerap dilakukan John Kei ketika dia terlibat masalah hukum.

Ketua RT 004/RW 011, Donny menceritakan bahwa John Kei selalu mematikan hampir semua lampu di rumahnya, sehingga kelihatan gelap dari luar.

Namun, kali ini rumah John Kei terang benderang.

'Kalau lagi ada masalah lampu dimatiin biasanya, kemarin mah dihidupin semua lampu. Terang banget lampu," kata dia melansir Kompas.com.

"Kalau orang kumpul mah emang banyak orang, ada 15 orang lebih lah enggak seperti biasanya yang lima orang atau 10 orang di sini kumpul," ucapnya.

Donny juga menceritakan John Kei sempat duduk santai di teras rumahnya sebelum peristiwa penangkapan terjadi.

"Duduk santai kok di sini, di depan bareng anak buahnya juga kayak biasanya saja. Pas saya datang langsung dibukain gerbang saya," katanya.

Sejumlah Peristiwa Berujung Penangkapan

Capture video sekelompok orang mengamuk di rumah bapak Nuskey, Cluster Australia No 52. Green Lake City dalam rekaman video tampak suara teriak-teriak.
Capture video sekelompok orang mengamuk di rumah bapak Nuskey, Cluster Australia No 52. Green Lake City dalam rekaman video tampak suara teriak-teriak. (Whatsapp/ wartakota)

Melansir TribunJakarta.com, sekelompok orang memakai penutup wajah tak sekadar mengamuk di perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu siang.

Beberapa jam sebelumnya, dua pria berboncengan motor Yamaha Nmax B 6945 dari arah ABC ke Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, diadang lima orang.

Korban Angki Rumatora (38) terkena sabetan parang dan terjatuh, sementara pengemudi motor Yustus Corwing (45) kabur namun berhasil dikejar dan ditangkap.

Korban Yustus Corwing dihujani sabetan bertubi-tubi oleh para pelaku hingga bersimbah darah. Meski sudah tak berdaya, korban dilindas pelaku yang mengendari Suzuki Ertiga.

Para pelaku langsung kabur, tak lama teman korban datang ke lokasi tapi korban meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri menjelaskan, korban dibacok pukul 13.00 WIB.

"Awalnya dugaan penganiayaan," ucap Khoiri dalam keterangan suara kepada Kompas.com.

Ia memastikan pelaku pembacokan lebih dari satu orang membawa parang dan langsung kabur setelah meninggalkan korbannya di pinggir jalan.

Pistol Menyalak di Green Lake City

Miftah terkejut, Minggu siang itu terdengar letusan pistol menyalak, tak lama belasan orang berkerumun di rumah nomor 52 kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh.

"Ada suara tembakan dan kondisinya ramai," ucap warga perumahan elite di Kota Tangerang itu.

Kebanyakan di antara mereka golok dan pistol. Warga sekitar mendadak resah dan suasana mencekam.

Adi Nugroho, petugas keamanan kluster Australia menjadi korban keberingasan para pelaku.

Mulanya turun seorang penumpang dari mobil Toyota Agya putih nomor polisi B 253 SID dan langsung membuka palang pintu.

Sementara sang sopir masih duduk di balik kemudi menodongkan pistol ke arah petugas sekuriti yang mencoba meminta identitasnya.

Masuk mobil pertama, selanjutnya mengekor Toyota Agya hitam B 2394 AE, Toyota Agya putih B 114 EVE dan Toyota Agya hitam B 8300 PG.

Petugas sekuriti di pos spontan meminta personel lain merapat, lalu mendatangi rumah nomor 52 yang ditempati Nus Kei.

Pria-pria berbadan tegap yang sudah mengepung rumah Nus Kei, melawan para petugas sekuriti.

"Dari informasi bapak Nus Kei, ini perbuatan dari saudara John Kei," ujar Heriyanto, petugas sekurit perumahan Green Lake City kepada Warta Kota.

"Mereka mengamuk di rumah Bapak Nus Kei. Dua kendaraan milik Bapak Nus Kei dirusak (para pelaku, red)," Heriyanto menambahkan.

Dua kendaraan yang terparkir di rumah Nus Kei yang dihancurkan, yakni mobil B Mazda putih 16 KEI dan Yaris B 8669 LJ.

Bahkan, kendaraan warga milik Tomi Sugiarto di rumah no 50, Pajero sport warna putih B 1373 BJV turut dihancurkan.

Saat para pelaku hendak keluar kompleks, petugas menutup gerbang.

Kendaraan pelaku menabrak pintu gerbang dan membuat petugas sekuriti bernama Adi Nugroho terluka hingga kaki kirinya patah.

Pengemudi ojek online alias ojol, Andreansyah, turut menjadi korban.

Ia tertembak peluru nyasar yang dilepaskan pelaku yang mengendarai Toyota Agya putih B 114 EVE.

"Korban ojol tertembak oleh pelaku di jempol kakinya," ujar Heriyanto, petugas keamanan kompleks Green Lake City kepada Warta Kota.

Wakil Kapolres Metro Tangerang, AKBP Yudhistura Midyahwan, menjelaskan penyerangan ini dipicu konflik kelompok John Kei dan Nus Kei di Kosambi, Cengkareng, Minggu (21/6/2020) pukul 11.30 WIB.

"Dengan kejadian tersebut pelaku merasa kurang puas selanjutnya mendatangi rumah Nus Kei," ujar Yudish saat dikonfirmasi Warta Kota, Senin (22/6/2020).

Tampak dari video yang beredar, rumah Nus Kei hancur. Pintu rumah dijebol, sejumlah kaca jendela pecah dilempar barbel.

Baca: John Kei Duduk Santai sebelum Ditangkap, Ketua RT Sebut Ada yang Berbeda dari Godfather Jakarta

Ruang tamu dan kamar tidur diacak-acak para pelaku menggunakan parang.

"Pelaku diperkirakan berjumlah kurang lebih 15 orang menggunakan tiga unit kendaraan roda empat yang keseluruhannya memakai penutup muka," kata Yudhistura. 

(Tribunnews.com/Kompas.com/Wartakotalive.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas