Siapa Nus Kei? Pemilik Rumah di Green Lake City yang Diserang Kelompok John Kei
Inilah sosok Nus Kei, pemilik rumah yang diserang kelompok John Kei, Minggu (21/6/2020) kemarin. Ternyata ada kaitannya dengan John Kei.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok orang yang diduga kelompok John Kei menyerang sebuah rumah di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (21/6/2020).
Rumah yang berada di Cluster Australia nomor 52 itu adalah milik Nus Kei.
Wakapolrestro Tangerang, AKBP Yudhistira Midyahwan menjelaskan, saat melakukan perusakan, para pelaku mendobrak pintu rumah Nus Kei.
Kaca jendela dipecahkan memakai barbel dan mereka juga merusak ruang tamu serta kamar tidur pakai parang.
Pelaku juga merusak dua kendaraan milik Nus Kei yakni Mazda putih B 16 KEI dan Toyota Yaris silver B 8669 LJ.
Baca: Ricuh di Green Lake City Diduga Disebabkan Masalah Pribadi, John Kei & Nus Kei Saling Tantang di WA
Baca: 5 Fakta John Kei, Godfather Jakarta Terlibat Kasus Pembunuhan, Bertekad Tobat Kini Kembali Ditangkap
Yang menjadi pertanyaan, siapakah sosok Nus Kei yang rumahnya diserang serta apa motifnya?
Dari penelusuran Tribunnews.com, Nus Kei memiliki hubungan kekerabatan dengan John Kei.
Sosok Nus Kei sempat muncul di pemberitaan yang pernah ditulis Tribunnews.com pada 19 Februari 2012.
Saat itu, John Kei yang telah ditangkap polisi karena kasus pembunuhan dirawat di Rumah Sakit Polri, Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
John Kei dirawat karena mengalami infeksi pada kaki kanannya, bukan karena meningkatnya gula darah.
Nah, Nus Kei ingin menjenguk dan melihat langsung sang keponakan yang dirawat di ruang ICU.
Namun, ia hanya bisa berkomunikasi lewat kaca yang ditutupi gorden dan kertas koran.
Hal ini dilakukan lantaran dihalangi pihak kepolisian yang berjaga.
Baca: Kericuhan di Green Lake City, Diawali Perseteruan Kelompok John Kei dan Kelompok Nus Kei di Kosambi
Baca: Motif di Balik John Kei dan Puluhan Anak Buahnya Lakukan Penyerangan di Cipondoh dan Cengkareng
Percakapan pun terjadi, Nus berbincang dengan John mengunakan Bahasa Kei.
"Saya tanya keadaannya, dia (John) jawab baik," ujar Nus menceritakan inti perbincangannya, Minggu (19/2/2012).
Lewat sudut kamar yang tertutup rapat gorden berwarna cokelat, jendela bagian atasnya pun ditutupi koran, Nus berkomunikasi.
Nus saat itu berteriak-teriak menyebut nama John.
Mendengar suara Nus, John langsung mengacungkan jempol tangannya tanda dia dalam keadaan yang baik.
"Buka saja sedikit, kita kan mau tahu keadaan Bung John," pinta Nus saat mencoba berkomunikasi dengan seseorang dari balik kamar tempat di mana John Kei terbaring.
Dia yang bersama rekannya datang untuk menjenguk, ditolak pihak kepolisian yang berjaga dengan membawa senjata laras panjang.
Dia pun mencari cara agar bisa mengetahui kondisi terakhir sang keponakan.
Terkait sosok Nus Kei juga dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat dalam tayangan Breaking News di TvOne, Minggu (21/6/2020).
Tubagus mengatakan, pemilik rumah yang diserang memiliki keterkaitan dengan John Kei.
"Masalah rumah, tadi identitas rumah yang dilakukan pengrusakan memang benar yang tadi disampaikan," ungkap Tubagus.
"Mereka saling mengenal sehingga proses identifikasi mungkin tidak akan terlalu sulit," tambahnya.
Istri dan Anak Nus Kei Selamatkan Diri
Sementara itu, saat penyerangan di rumah Nus Kei, sang pemilik tidak ada di rumah.
Saat itu yang ada di rumah hanya anggota keluarga Nus Kei yakni istri bernama Reni dan dua anak Nus Kei, Anggi dan Tio.
Namun, para pelaku tetap mengamuk dan mengobrak-abrik rumah Nus Kei.
Mereka merusak isi rumah dan dua kendaraan milik Nus Kei.
Para pelaku membawa senjata tajam dan senjata api.
Wakapolrestro Tangerang, AKBP Yudhistira Midyahwan mengatakan, istri dan anak-anak Nus Kei berusaha menyelamatkan diri dari serangan kelompok tersebut.
"Istri dan anaknya itu melarikan diri ke lantai atas. Lalu menyeberang ke rumah sebelah," katanya, dikutip dari Warta Kota, Senin (22/6/2020).
Setelah melakukan pengrusakan, pelaku melarikan diri dan menabrak gerbang Cluster Australia.
Motif Penyerangan
Masih kata Yudhistira, pemicu aksi penyerangan kelompok John Kei terhadap rumah Nus Kei, diduga karena masalah pribadi.
"Menurut keterangan dari Nus Kei, kejadian tersebut berawal dari permasalahan pribadi," ujar dia.
Masalah pribadi antara Nus Kei dengan John Kei itu terjadi Jumat (19/6/2020).
"Mereka saling komunikasi melalui WhatsApp dengan kata-kata saling menantang," ucap Yudhistira.
Setelah itu, timbullah keributan tersebut.
Polisi saat ini telah memeriksa saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti.
"Kami masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut," katanya lagi.
John Kei Ditangkap
Tak butuh waktu lama, John Kei dan 22 anak buahnya dan 22 anak buahnya diamankan di Perumahan Tytyan Indah Blok N1 No 2 RT 03 RW 12, Kota Bekasi, Minggu malam.
Mereka ditangkap atas dugaan kerusuhan di Tangerang dan Jakarta Barat.
Ketua RT 4 RW 11, Donny mengatakan, sebelum penangkapan, John Kei sempat duduk santai di depan rumah seperti biasanya.
"Duduk santai kok di sini, di depan bareng anak buahnya juga kayak biasanya saja. Pas saya datang langsung dibukain gerbang saya” ucap Donny dikutip dari Kompas.com, Senin (22/6/2020).
Menurut dia, sikap John Kei tak seperti biasanya.
Biasanya jika hendak ditangkap, John Kei kerap mematikan lampu sekitar rumahnya bahkan tak kelihatan di rumah.
Namun malam itu sangat berbeda, seluruh lampu rumahnya dinyalakan.
“Kalau lagi ada masalah lampu dimatiin biasanya, kemarin mah dihidupin semua lampu."
"Terang banget lampu, kalau orang kumpul mah emang banyak orang, ada 15 orang lebih lah enggak seperti biasanya yang lima orang atau 10 orang di sini kumpul,” kata dia.
Sementara itu, seorang warga setempat berinisal A ikut membeberkan penangkapan John Kei dan 22 orang lainnya.
Penangkapan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat proses penangkapan ada sekitar 100 personel kepolisian lebih yang bertugas.
Mereka berpakaian polisi dan bebas atau preman.
"Banyak banget pokoknya polisi. Kita sampai kaget bakal ramai gini," katanya, dikutip dari Wartakotalive.com.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, WartaKota/Andika Panduwinata, Kompas.com/Cynthia Lova)