Berselisih soal Penjualan Tanah, Ini Beda Harga Rumah Milik John Kei dan Nus Kei
Terlibat perselisihan karena persoalan hasil penjualan tanah, bandingkan kekayaan John Kei dengan Nus Kei.
Editor: Daryono
TRIBUNNNEWS.COM - Terlibat perselisihan karena persoalan hasil penjualan tanah, bandingkan kekayaan John Kei dengan Nus Kei.
John Kei yang merupakan keponakan dari Nus Kei melakukan penyerangan terhadap Nus Kei.
Anak buah John Kei mendatangai kediaman Nus Kei di Green Lake City, Tangerang dan melakukan perusakan, Minggu (21/6/2020).
Sebelumnya, mereka juga melakukan penganiayaan terhadap anak buah Nus Kei di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat
John Kei dan kelompoknya kemudian ditangkap jajaran Polda Metro Jaya, Minggu (21/6/2020) malam WIB.
Akibat penyerangan oleh kelompok John Kei, satu orang tewas dengan luka bacok.
Korban tewas adalah Yustus Corwing Rahakbau, anak buah Agrapinus Rumatora alias Nus Kei.
Terbaru, polisi sudah meringkus 30 orang pelaku penyerangan yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
Baca: TERBARU Kasus John Kei, Pesan Nus Kei pada Ponakannya hingga Bantahan Kuasa Hukum
Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, mengatakan keributan ini dipicu akibat John Kei yang tidak puas dengan hasil pembagian penjualan tanah.
Nana juga mengatakan John Kei dan Nus Kei saling bersaudara atau satu keluarga.
Bahkan, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Nus Kei menyebutkan bahwa hubungannya dengan John Kei adalah paman dan keponakan.
Nus Kei mengaku sebagai paman dari John Kei.
Bandingkan Harga Rumah John Key dan Nus Kei
Rumah Nus Kei porak-poranda setelah penyerangan oleh kelompok John Kei.
Bahkan kendaraannya juga mengalami kerusakan.
"Tinggal di sini sekitar 2 tahunan," ujar Eduar, Ketua RW Cluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang kepada Wartakotalive.com, Selasa (23/6/2020).
"Sehari-harinya biasa saja baik sama seperti yang lainnya," ucapnya.
Kini kediaman Nus Kei diberi garis polisi.
Tetangganya menyebutkan bahwa Nus Kei beserta keluarga tak terlihat di rumahnya sejak, Senin (22/6/2020).
"Dari kemarin enggak ada di rumah, enggak tahu ke mana," kata tetangganya yang bermukim di Cluster Australia.
Dia menjelaskan bahwa setiap hari rumah Nus Kei selalu ramai dikunjungi teman-temannya.
Bahkan sampai larut malam.
"Rumahnya ramai sampai malam pada nyanyi-nyanyi," kata tetangganya tersebut.
Baca: Perjalanan John Kei: Miliki Kekayaan Miliaran hingga Cerita Punya Anak Buah hingga 600 Orang
Isman, petugas petugas keamanan di Klaster Australia mengatakan bahwa Nus Kei dikenal sebagai pria dermawan dan baik hati.
"Dia (Nus Kei) di sini selalu bantu-bantu masyarakat," ujar Isman saat dijumpai di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020).
"Bulan puasa kemarin sering banget Nus Kei bagi- bagi sembako," ucapnya.
Pendapat senada dikatakan oleh Danil, pengendara ojek online yang kerap kali mangkal di Green Lake City.
Danil mengatakan, dia dan rekan-rekan pengendara ojek online sangat terbantu atas kedermawanan Nus Kei.
"Kemarin-kemarin ojol ramai banget ngantre dapat sembako dari dia. Sampai ke jalan-jalan bagi-bagi sembakonya," kata Danil.
Lalu berapa harga rumah Nus Kei di Klaster Australia, Green Lake City, Tangerang, Banten?
Mengutip dari rumah.trovit.co.id, harga rumah di komplek tempat tinggal Nus Kei antara Rp 1,8 miliar hingga Rp 3,7 miliar.
Bandingkan dengan harga rumah di Komleks Perumahan Titian Indah Bekasi, Jawa Barat (Jabar) tempat John Kei ditangkap polisi, yakni Rp 500 juta hingga 1,8 miliar rupiah.
Rekam Jejak Nus Kei
Dari beberapa penelusuran, Nus Kei sudah beberapa kali terdengar dalam beberapa kasus yang melibatkan kelompok John Kei.
Satu di antaranya adalah kasus Blowfish dimana kelompok John Kei menjadi korban.
Dalam kasus Blowfish, dua anggota kelompok John kei.
Mereka yang tewas adalah M.Soleh dan Yoppie.
Keduanya adalah anggota kelompok John kei.
Baca: Sempat Kirim WA, Terungkap Pesan Nus Kei kepada John Kei sebelum Penyerangan: Kita Ketemu Berdua
Tulisan di Majalah Tempo berjudul 'DARI BLOWFISH KE AMPERA' menulis detail pertikaian ini, dan tampak pula nama Agrapinus Rumatora alias Nus Kei diceritakan menjadi bagian dari kelompok John Kei dalam peristiwa Blowfish pada 2010 silam.
Dalam tulisan itu, Nus Kei diceritakan menjadi korban pemukulan di sebuah tempat hiburan bernama Blowfish.
Nus Kei dituliskan datang ke Blowfish setelah satu hari sebelumnya terjadi keributan di lokasi itu.
Setelah Nus Kei datang ke Blowfish, dia justru menjadi korban pemukulan oleh beberapa orang.
Nus Kei dipukuli setelah sebelumnya sempat bertemu kepala security Blowfish bernama Roy.
Aksi pemukulan terhadap Agrapinus Rumatora alias Nus Kei itu kemudian berkembang menjadi keributan yang akhirnya menewaskan dua anggota kelompok John Kei.
Saat itu diketahui memang ada beberapa orang dari kubu lawan John Kei yang telah bersiap ketika tahu Nus Kei tiba bersama orang-orangnya.
Kelompok lawan John Kei itu diberi kabar oleh security Blowfish soal kehadiran Nus Kei.
Setelah keributan itu, empat orang dari kubu lawan kelompok John Kei menjadi tersangka dan disidangkan.
Keempat orang itu adalah Kanor Lolo, Bernadus Malelak, David Too, dan Rando Lili.
Ditulis pula bahwa keributan itu sebenarnya dipicu oleh John Kei yang tengah berebut lahan bisnis dengan Thalib Makarim, seorang tokoh dari kelompok lain.
Disebutkan bahwa bisnis yang tengah diperebutkan pada waktu itu adalah jasa keamanan, dan bisnis memasok keperluan pub serta restoran, seperti minuman keras.
Baca: Jalani Pemeriksaan, John Kei Kooperatif, Kuasa Hukum Apresiasi Pelayanan Polisi
Namun, pada waktu itu Nus Kei dan Tito Refra sama-sama membantah bahwa keributan tersebut disebabkan perebutan lahan bisnis.
Namun, dalam perkembangannya, persidangan kasus Blowfish di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sempat menjadi ramai akibat terjadi keributan antara dua kelompok.
Bahkan Tito Kei jadi korban penembakan dalam keributan yang menyasar PN Selatan sebagai lokasi persidangan kasus Blowfish. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Siapa Paling Tajir John Kei atau Nus Kei? Harga Rumah Keduanya Berbeda Jauh, Paman Dikenal Dermawan