Dua Anak Buah John Kei Positif Amfetamin dan Metamfetamin, 12 Orang jadi DPO
Dua orang anak buah John Kei yang telah ditangkap kepolisian positif mengandung amfetamin dan Metamfetamin.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
Dalam aksi penyerangan di dua lokasi tersebut, para pelaku bersama geromboloannya membawa enam mobil.
Satu mobil melakukan penyerangan di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat yang menewaskan satu orang dan luka berat satu orang.
Sedangkan lima mobil melakukan penyerangan di kawasan Green Lake City Tangerang.
"Lima mobil tersebut ternyata memiliki peran juga, dua mobil berperan untuk menjaga mengawasi di pintu masuk dan pintu keluara di belakang, tiga mobil berurutan sudah masuk langsung ke depan pintu rumah korban NK," ungkap Calvijn.
Baca: Begini Gaya Nus Kei Saksikan Rekonstruksi Penyerangan John Kei di Rumahnya, Beri Minum ke Wartawan
Baca: Rekonstruksi Kasus dengan Nus Kei, Anak Buah John Kei Teriak Kata Mati Sebagai Hukuman Pengkhianat
Motif
Seperti diketahui, John Refra Kei alias John Kei dan anak buahnya ditangkap polisi atas dugaan keterlibatan dalam kasus penyerangan dan penganiayaan di kawasan Green Lake City, Tangerang Kota dan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (21/6/2020).
Peristiwa yang pengrusakan di kawasan Green Lake City tersebut terjadi di rumah milik Nus Kei.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dalam pengungkapan rilis kasus pada Senin (22/6/2020) mengatakan John Kei dan Nus Kei masih memiliki ikatan keluarga.
Nus Kei merupakan paman dari John Kei dan keduanya umurnya tak berbeda jauh.
Adapun motif penyerangan yang dilakukan oleh kelompok John Kei terhadap Nus Kei itu dilatari masalah pribadi.
"Masalahnya adanya ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah, kemudian permasalahan semakin meruncing dengan keduanya saling melempar ancaman," jelas Nana.
Dari penyidikan sementara, polisi mendapati adanya pemufakatan jahat dalam kasus ini.
"Didapati perintah dari saudara John Kei kepada anggotanya, indikator dari permufakatan jahat adalah adanya perencanaan pembunuhan terhadap NK," kata Nana.
Selain itu juga adanya pembagian peran dalam aksi penyerangan tersebut.
"Ada juga yang bertugas mencari sasaran lain atau mereka bertugas melakukan pengamanan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Tio)