Perampok di Depok Tidak Bisa Membedakan Kartu Flazz dengan ATM, Paksa Korban Sebutkan Nomor PIN
Dua perempuan itu naik angkot ke arah Citeureup sekitar pukul 21.30 WIB, di mana rupanya mereka satu angkot dengan sepasang pria perampok.
Editor: Hasanudin Aco
Para perampok kemudian menyuruh sopir angkot agar mencari mesin ATM.
Saat itu, mereka memberi tahu SR dan RP bahwa waktu telah menunjukkan pukul 01.00 WIB.
RP tak mau membeberkan nomor PIN ATM yang asli.
Ia dua kali berbohong, sehingga dua kali perampok itu coba mengakses rekening RP di tempat ATM yang berbeda, keduanya gagal.
Perampok itu naik pitam.
"Kami dibawa keliling dan disuruh ngaku PIN-nya berapa. Kalau masih belum jujur juga, katanya tidak akan dipulangkan sampai besok-besoknya pun enggak bakal disuruh keluar, katanya gitu," ujar SR.
Percobaan ketiga akan menentukan. Apabila masih gagal juga, maka akses ATM milik RP otomatis terblokir.
"Kalau sampai satu kali lagi tidak bisa dan ini (kartu ATM) tertelan, kalian nanti yang akan kita telan," ujar SR menirukan ancaman perampok malam itu.
Mereka ketakutan. Menyerah, akhirnya RP membocorkan nomor PIN ATM yang sesungguhnya.
Perampok menggasak duit Rp 2,8 juta dari saldo rekening RP.
"Mana lagi yang masih ada isinya?" hardik para perampok.
SR tak punya kartu ATM, tetapi ada kartu Flazz di dompetnya.
Perampok tak mau tahu. Mereka pikir, kartu itu kartu ATM. SR pun diancam-ancam.
"Itu Flazz, Pak!" bantah SR.