Identitas Anak Buah John Kei yang Pegang Senpi Saat Serang Rumah Nus Kei, Polisi Masih Memburu
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih mengejar anak buah John Kei yang memegang senjata api
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih mengejar anak buah John Kei yang memegang senjata api (Senpi) saat penyerangan pamannya Nus Kei di Green Lake City, Tangerang, Banten.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihak kepolisian telah mengantongi identitas anak buah John Kei tersebut.
"Namanya kita sudah tahu dan kita masih pengejaran yang bersangkutan pemegang senpi itu," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).
Yusri mengatakan pelaku yang tengah dikejar kepolisian pernah menembak pengemudi ojek online (ojol) berinisial A.
Akibatnya, pengemudi ojol tersebut terluka di bagian kaki.
Baca: Harapan Nus Kei agar John Kei Bisa Menyadari Perbuatannya: Jangan Berbohong Lagi
Baca: Takut Serangan Balasan, Tecco Anak Buah John Kei Menyerahkan Diri
Baca: Ini Obrolan John Kei dan Nus Kei Sebelum Terjadi Penyerangan ke Rumah Paman: Kita Selesaikan Berdua
"Memang ada satu pelaku bawa senpi yang mengakibatkan satu sopir ojol terkena ricochet serpihan," jelas Yusri.
Lebih lanjut, Yusri menambahkan pelaku juga yang menembakkan tujuh kali saat penyerangan rumah Nus Kei.
"Korban sudah dioperasi dan sudah bisa diambil pecahan (proyektil, Red) itu," pungkasnya.
Menyerahkan diri
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Semuel Rahanbinan (SR) alias Tecco (35) anak buah John Kei mendatangi Polres Metro Depok, Rabu (24/6/2020) siang.
Pria berambut sedikit gondrong dan kriwil yang menyerahkan diri didampingi anggota keluarganya.
Ia satu dari tiga anak buah John Kei yang ditetapkan dalam daftar pencarian orang oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Tecco menyerahkan diri didampingi anggota keluarganya ke Polsek Cimanggis, kemudian dibawa ke Polres Metro Depok, Pancoran Mas, pukul 14.00 WIB.
Hasil pemeriksaan sementara, Tecco mengakui terlibat penganiayaan terhadap dua anak buah Nus Kei, Angke Rumotora alias Franky dan Yustus Corwing (YCR) alias Erwin.
"Setelah kami cek yang bersangkutan mengakui terlibat permasalahan yang sedang ramai di Jakarta terkait dengan kelompok Kei," kata Kasat Reskrim Polrestro Depok, Kompol Wadi Sabani, di Polres Metro Depok.
Menurut Wadi, Tecco menyerahkan diri karena khawatir akan menjadi korban penyerangan balasan anak buah Nus Kei.
"SR takut dan khawatir ada aksi balasan dan menimpa keluarganya dari kelompok yang diserang, hingga memutuskan menyerahkan diri ke polisi," ujar terang Wadi.
"Yang bersangkutan mengakui ikut terlibat dalam penyerangan menggunakan senjata tajam dan mengakibatkan luka pada korban," imbuh dia.
Baca: Nus Kei Mengaku Terima Ancaman Sehari Sebelum Rumahnya Diserang Kelompok John Kei
Saat Tecco menyerahkan diri, tidak ada barang bukti yang diamankan oleh polisi.
"Menurut pengakuan yang bersangkutan, barang bukti dibuang di sekitar lokasi kejadian," kata Wadi.
Wadi mengimbau bila ada rekan Tecco di wilayah Depok yang terlibat penyerangan dan permufakatan jahat, agar menyerahkan diri.
"Bila ada rekan-rekan SR di wilayah Depok, lebih baik menyerahkan diri untuk memudahkan penanganan kasusnya," bebernya.
Diketahui, Tecco pascapenyerangan bersembunyi di Depok.
"Setelah kejadian dia lari dan bersembunyi di keluarganya yang ada di Depok," ujar Wadi.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait peran Tecco, menurut Wadi akan disampaikan lebih lanjut oleh Polda Metro Jaya.
Pihak Polres Metro Depok akan menyerahkan Tecco kepada penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, guna pengusutan lebih lanjut malam ini.
"Kami sudah berkoordinasi dengan penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya, nanti akan kami serahkan," ucap dia.
Dengan penyerahan diri Tecco, berarti sudah 31 orang termasuk John Kei yang diamankan polisi. Sementara dua anak buah John Kei lainnya masih diburu.
Proses Rekonstruksi di Duri Kosambi
Terpisah, pantauan TribunJakarta.com di lokasi rekonstruksi penganiayaan dua anak buah Nus Kei di Duri Kosambi pada Rabu (24/6/2020) siang, peran Tecco dan rekannya, Mario, diganti orang lain karena statusnya DPO.
Sementara dari enam tersangka penyerangan Minggu siang yang menjalani rekonstruksi, yakni Boni, Jeremiah, Koko, dan Hendra Yanto.
Saat rekonstruksi lalu lintas yang biasanya ramai di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, siang itu ditutup sementara.
Puluhan polisi bersenjata berjaga mengamankan jalannya adegan demi adegan anak buah John Kei menganiaya dua anak buah Nus Kei, Frangky dan Erwin.
Mulanya Frangky dan Erwin berboncengan motor hendak ke rumah Nus Kei di kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang.
Belakangan mereka diadang oleh mobil yang ditumpangi anak buah John Kei.
Anak buah John Kei bernama Jeremiah sudah lebih dulu menunggu dan sudah membawa parang yang disembunyikan di dalam celana jin.
Beberapa menit menunggu, Frangky dan Erwin datang menggunakan motor N-MAX berhenti di pertigaan untuk berbelok ke arah Green Lake City.
Saat itu, Jeremiah yang bersembunyi memantau kedua korban langsung menyerang menggunakan parang.
Dua tebasan diarahkan ke arah Frangky dan mengenai tangan kanannya yang sedang memegang gas motor. Akibatnya, Frangky dan Erwin terjatuh dari motor.
Dalam kondisi tangan kanan terluka, Frangky berusaha bangun. Namun, Jeremiah kembali melayangkan parangnya hingga melukai kepala, tangan hingga empat jari Frangky putus.
Ia berhasil menyelamatkan diri setelah kabur ke rumah warga, di saat pelaku lain berusaha mengejar Erwin yang kabur ke arah pertigaan ABC.
“Pale, pale (adang, adang),” teriak Jeremiah sembari mengayunkan parang lalu mengejar Erwin.
Teriakan itu mengundang anak buah John Kei yang sudah menunggu di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan ikut mengejar Erwin yang memang sudah menjadi target.
Tendangan dari salah satu pelaku lain melumpuhkan Erwin. Setelahnya, korban dianiaya dengan senjata tajam berkali-kali.
Meski demikian Erwin masih bisa berlari dan mencoba menyelamatkan diri dengan tubuh penuh luka.
Baru berlari kurang dari 10 meter, Erwin kembali mendapat tebasan parang di kaki kirinya.
Ia roboh dan tak bergerak, kemudian ada pelaku yang mengendarai mobil melindas kaki Erwin.
Polisi mencatat ada sembilan luka tebasan yang dialami korban.
Menurut Frangky, sekitar 15 menit kemudian barulah ia dan Erwin dibawa ke rumah sakit setelah menghubungi rekan-rekannya.
Nyawa Erwin tak tertolong dan meninggal sebelum sampai ke rumah sakit. Korban dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (22/6/2020) sore.
Pemakaman Erwin turut dihadiri Nus Kei dan kerabat lainnya. (Tribunnews.com/Tribun Jakarta)