Cegah Covid-19, Anies Bakal Batasi Jumlah Pengunjung Pasar Tradisional
Jam operasional yang tadinya mulai pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB pun bakal dikembalikan seperti semula.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakart.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bakal mengganti mekanisme ganjil genap di pasar tradisional dengan pembatasan jumlah pengunjung.
“Jadi jumlah orang masuk pasar tidak boleh lebih dari 50 persen kapasitas pasar dan nanti dikendalikan dengan petugas yang ditempatkan di pintu masuk pasar,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (1/7/2020).
Jam operasional yang tadinya mulai pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB pun bakal dikembalikan seperti semula.
Anies beralasan, mekanisme ganjil genap pedagang yang selama ini diterapkan dianggap kurang efektif.
Sebab, masih banyak ditemukan pedagang yang positif terpapar Covid-19.
Pasar tradisional pun seolah menjadi lokasi baru penyebaran Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Data terakhir dari PD Pasar Jaya sendiri menyebutkan ada 142 pedagang pasar tradisional yang dilaporkan terpapar Covid-19.
“Dalam catatan kami, ada 19 pasar yang sempat ditutup (karena ada pedagang positif Covid-19) dalam periode satu bulan ini,” ucapnya.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta juga bakal memperkatat pengawasan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional.
Bahkan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, pihaknya bakal turut melibatkan unsur TNI dan Polri dalam melakukan pengawasan di ratusan pasar tradisional yang ada di Jakarta.
“Pasar yang dikelola Pemprov lewat PD Pasar Jaya ada 155 dan yang berbasis komunitas ada150. Jadi total 300-an pasar ini akan diawasi ketat,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperpanang PSBB masa transisi hingga 14 hari ke depan.
Hal ini disampaikan Anies usai mengevaluasi jalannya jalannya PSBB masa transisi selama sebulan terakhir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.