Cerita Parman Terpaksa Jadi Pemulung Setelah Di-PHK di Tempat Kerja
Kondisi tubuh yang tak sebugar dulu membuat Parman bingung ingin melamar kerja sebagai apa.
Editor: Hasanudin Aco
"Cuma balik lagi ke biaya. Kalau digabung pendapatan saya ya segitu. Cuma kan itu masih kotor. Sekalipun ada yang kasih uang pasti disimpan untuk bayar kontrakan," jelasnya.
Selain itu, Parman mengatakan selama menjadi pemulung ia selalu memakai sistem setor.
Hal ini lantaran anaknya meminjam gerobak milik bosnya.
Ya, gerobak ini digunakan anaknya untuk membawa barang yang mereka kumpulkan ke pengepul.
"Kalau pakai karung kan berat ya. Jadi saya pinjam gerobak. Jadi pas setoran dikurangi harganya aja. Misalnya sekilo botol dihargai Rp 4 ribu, karena pakai gerobak jadi sekilonya Rp 2.500," jelasnya.
Tanpa banyak mengeluh, Parman mengikhlaskan dan mensyukuri apa yang dijalaninya.
"Alhamdulillah masih ada orang baik. Jadi selama ini dihargai segitu perkilonya masih cukup untuk makan dan bayar kontrakan. Yang penting kitanya enggak malu, selagi masih usaha dan enggak ngemis saya semangat cari uang," tandasnya.