Kronologi Lurah di Tangsel Ngamuk pada Kepsek SMAN 3, Gara-gara Siswa Titipannya Tidak Lolos
Lurah Benda Baru mengamuk pada Kepala Sekolah SMAN 3 Tangerang Selatan karena masalah siswa titipan. Ia bahkan tak ragu menendang toples.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
"Itu kan masalahnya PPDB, mungkin Pak Lurah juga dapat mendapatkan tekanan dari mana-mana agar bisa mengusahakan masyarakatnya atau siapa untuk bisa masuk di SMAN 3."
Baca: Partai Demokrat Siapkan Karpet Merah untuk Raffi Ahmad Maju di Pilkada Tangerang Selatan
Baca: Ibu di Tangerang Harus Pinjam HP dan Berutang Untuk Beli Pulsa Demi Anak Bisa Belajar Online
"Kan PPDB sudah berakhir, kemudian sudah daftar ulang, kemudian kita sampaikan baik-baik," terang Aan.
"Nah mungkin karena merasa beliau juga ingin membela rakyatnya, kemudian ingin titipannya diakomodir," imbuh dia.
Lebih lanjut, Aan menegaskan tak ada iming-iming imbalan uang dari Saidun terkait siswa titipan.
"Tidak ada sama sekali iming-iming dari siapapun. Saya enggak tahu ya, di luar mungkin ada yang berusaha menitip si A, kemudian dia dimintain biaya, saya enggak tahu."
"Pokoknya ke saya pribadi, kita enggak minta biaya sedikitpun, apa lagi anaknya tidak diakomodir," tutur Aan.
Sudah Minta Maaf
Kepala Sekolah SMAN 3 Tangsel, Aan Sri Analiah, menyebutkan Lurah Benda Baru, Saidun, sudah meminta maaf kepadanya.
Berkat mediasi dari aparat dan pemerintah, Saidun mendatangi SMAN 3 Tangsel untuk minta maaf pada Aan.
"Kita intinya yang penting dari kejadian kemarin dengan Pak Lurah melakukan tindakan menendang makanan yang ada di meja, dan kita menunggu beliau untuk datang ke sekolah untuk minta maaf secara pribadi."
"Alhamdulillah dengan dimediasi oleh aparat dari pemerintah beliau sudah meminta maaf sampai berkali-kali," ujar Aan, Jumat, dilansir Tribun Jakarta.
Baca: Gubernur Banten Izinkan Ojol Angkut Penumpang di Tangerang Raya
Baca: Ketegasan Bu Kepsek SMAN 3 Tangsel Tolak Siswa Titipan yang Bikin Lurah Ngamuk Pecahkan Toples
Aan pun mengaku telah memaafkan Saidun.
Ia menilai apa yang dilakukan Saidun sebagai perbuatan yang tak sengaja.
"Saya sih secara pribadi karena namanya manusia memang mudahnya khilaf, nah kita sudah memafkan secara pribadi," sambung Aan.