Kronologi Lurah di Tangsel Ngamuk pada Kepsek SMAN 3, Gara-gara Siswa Titipannya Tidak Lolos
Lurah Benda Baru mengamuk pada Kepala Sekolah SMAN 3 Tangerang Selatan karena masalah siswa titipan. Ia bahkan tak ragu menendang toples.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Lurah Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, Saidun, mengamuk hingga menendang toples di ruangan Kepala Sekolah SMAN 3 Tangerang Selatan.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (10/7/2020), lalu.
Ketika itu, Saidun kesal mendengar jawaban Kepala Sekolah SMAN 3 Tangsel, Aan Sri Analiah, mengenai siswa titipannya yang tak lolos.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, Aan berkata pada Saidun, tiga siswa titipan Lurah Benda Baru ini masih berstatus cadangan.
Hal ini disampaikan Aan karena Saidun memaksanya menerima dua calon siswa titipan.
Baca: Mal Ciputra Tangerang Resmi Beroperasi, Investasi Tembus Rp 1 Triliun
Baca: Kecelakaan Maut Tewaskan 3 ABG di Tol Tangerang-Merak, Sempat Bikin Status Mau ke Mana Kita
"Terlapor datang dan masuk ke ruangan kerja kepala sekolah SMAN 3 Tangsel, yang pada saat itu terlapor masuk ke dalam ruangan kepala sekolah SMAN 3 Tangsel," terang Kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanti, pada Kamis (16/7/2020).
"Pada saat itu pelapor menjawab dengan jawaban sebelumnya ada tiga calon siswa baru mengatasnamakan Lurah Benda Baru masih berstatus cadangan," imbuh dia.
Kesal mendengar jawaban Aan, Saidun pun lantas menendang toples yang ada di atas meja ruangan kepala sekolah.
Saidun kemudian pergi begitu saja meninggalkan ruangan, sementara toples beling yang ditendangnya berserakan di lantai.
Terkait hal ini, Aan Sri Analiah membenarkan ada siswa titipan dari Saidun agar masuk SMAN 3 Tangsel.
"Ya benar ada titipan karena ada warganya yang minta dibantu. Lima orang," ungkap Aan, Jumat (17/7/2020), dilansir Tribun Jakarta.
Aan pun menjelaskan, siswa titipan tersebut tak lolos karena pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah berakhir.
Proses PPDB di SMAN 3 Tangsel sendiri sudah memasuki tahap daftar ulang.
Tapi, mendengar hal itu, Saidun merasa tak terima.