Rayakan Idul Adha, Nur Azizah-Ruhammaben Bikin Program 1.000 Kambing, 1.000 Kampung
Kurban tersebut bagian dari rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan yang diterima selama ini.
Editor: Hasanudin Aco
"Kreasi setiap etnis yang ada di Tangsel tentu sangat beragam sehingga menghasilkan variasi kuliner yang menantang. Lalu bagaimana kegiatan tersebut diorganisir, apakah sudah mencerminkan kebersamaan masyarakat, nah disini kita bisa menginisiasi integrasi masyarakat.Lalu bagaimana menyiapkan kambing selanjutnya, sehingga membentuk rantai bisnis bagi UMKM secara sehat," ungkapnya.
Dari rantai nilai di atas akan terbentuk sebuah gerakan ekonomi kerakyatan bila dikelola dengan benar.
Rantai nilai itulah yang harus dioptimasi setiap pointnya, sehingga dari Idul Adha sekarang ke Idul Adha berikutnya ada peningkatan.
Rakyat Tangsel akan mendapat keuntungan besar, ada kemajuan sistem, dan negara hadir memberdayakan kampung.
Sehingga keuntungan kurban bukan hanya yang berkurban dan di akherat, tapi di dunia dia akan membawa dampak sosial ekonomi lokal yang dahsyat.
"Itu kita bicara baru satu momentum. Kita punya banyak momentum untuk menggerakkan kampung. Bila yang demikian ingin menjadi nyata, kita harus satukan tekad bersama mulai sekarang untuk menghadapi pilkada Desember mendatang," ungkapnya.
Azizah mengatakan, transformasi dari ASN menjadi SNA (Siti Nur Azizah) bagian dari ikhtiarnya untuk bisa membawa kemajuan sosial.
Maka mulailah dirinya keluar masuk kampung yang terkepung gedung. Disitu banyak sekali persoalan-persoalan yang harus segera ditangani.
Sedemikian banyaknya persoalan, tak mungkin jika diselesaikan semua satu-persatu. Karena itu lalu muncul gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan terintegrasi, spasial dan tematik.
"Dari situ muncullah tema besar: Permata Tangsel -- yakni Pemerataan Kemajuan untuk Kesejahteraan," ungkapnya.
Tema besar ini kemudian bisa dipecah lagi dalam berbagai tema yang lebih kecil, lalu masyarakat bisa mengadopsi secara organik dan membangun inovasinya dalam konteks lokal secara kreatif.
Selain program 1.000 kambing, 1.000 kampung, ada juga satu program yang populer adalah tanam kelor.
Program ini bisa diadopsi masyarakat sebagai program pertahanan pangan, gizi, gerakan penghijauan, kerajinan, dan sebagainya.
"Ke depan, bila saya menjadi walikota saya akan mendorong event-event tersebut agar lebih berdampak socara sosial-ekonomi bagi masyarakat Tangsel," katanya.