Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dampak Covid-19, Omzet Penjualan Tiang Panjat Pinang Drop

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warganya untuk tidak menggelar lomba dalam rangka meriahkan HUT ke-75 RI, 17 Agustus mendatang.

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Willem Jonata
zoom-in Dampak Covid-19, Omzet Penjualan Tiang Panjat Pinang Drop
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Suryana (42), menyelesaikan pembuatan batang panjat pinang yang terbuat dari bambu gombong di kawasan Kiaracondong, Jalan Ibrahim Adji, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (110/8/2020). Menjelang peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang tinggal satu pekan lagi, penjualan atau pesanan bambu panjat pinang untuk Agustusan sepi pembeli. Suryana mengaku, di saat pandemi Covid-19, sejumlah langganannya tidak lagi memesan bambu panjat pinang karena dilarang menggelar keramaian guna mencegah Covid-19. Di tempat ini, satu bambu panjat pinang dijual mulai Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warganya untuk tidak menggelar lomba dalam rangka meriahkan HUT ke-75 RI, 17 Agustus mendatang.

Larangan itu diberlakukan karena hingga kini pandemi virus corona (covid-19) belum bisa dikendalikan.

Satu di antara yang kena imbas, yakni lomba panjat inang. Setiap tahun, lomba tersebut digelar dalam perayaan hari kemerdekaan.

Pengrajin tiang panjat pinang mengeluhkan omzetnya menurun drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Seperti dialami Ahmad Kusnadi. Pengrajin tiang panjat pinang di Jalan Manggarai Selatan, Jakarta Selatan, mengaku penjualannya drop hingga 60 persen.

Baca: Mengenal Sejarah Panjat Pinang, Lomba yang Selalu ada dalam Perayaan Kemerdekaan Indonesia

Padahal, menurut dia, soal harga kenaikannya tidak terlampau jauh dengan tahun lalu.

BERITA REKOMENDASI

"Harga tetap aja stabil, langganan hanya kita naikkan 50 sampai 100 ribu per batang," ucapnya.

Suryana (42), menyelesaikan pembuatan batang panjat pinang yang terbuat dari bambu gombong di kawasan Kiaracondong, Jalan Ibrahim Adji, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (110/8/2020). Menjelang peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang tinggal satu pekan lagi, penjualan atau pesanan bambu panjat pinang untuk Agustusan sepi pembeli. Suryana mengaku, di saat pandemi Covid-19, sejumlah langganannya tidak lagi memesan bambu panjat pinang karena dilarang menggelar keramaian guna mencegah Covid-19. Di tempat ini, satu bambu panjat pinang dijual mulai Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Suryana (42), menyelesaikan pembuatan batang panjat pinang yang terbuat dari bambu gombong di kawasan Kiaracondong, Jalan Ibrahim Adji, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (110/8/2020). Menjelang peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang tinggal satu pekan lagi, penjualan atau pesanan bambu panjat pinang untuk Agustusan sepi pembeli. Suryana mengaku, di saat pandemi Covid-19, sejumlah langganannya tidak lagi memesan bambu panjat pinang karena dilarang menggelar keramaian guna mencegah Covid-19. Di tempat ini, satu bambu panjat pinang dijual mulai Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Untuk harga tiap Tiang Panjat Pinang itu berkisar 800 ribu sampai satu juta dua ratus ribu rupiah per batang pohon pinang.

Pada tahun 2020 ini dirinya dan para pekerja hanya membuat sebanyak 86 Tiang Panjat Pinang.

"Penjualan kita prediksi turun sampai tanggal 15 Agustus, sekitar 60%," ucap Kusnadi saat berbincang dengan Tribunnews.com.

Ia berharap setelah Tanggal 17 Agustus masih ada pembeli atau semakin banyak pembeli untuk meriahkan kemerdekaan.


"Kadang-kadang kita juga ada pemesanan ke Pulau Pramuka.

Selain membuat Tiang Panjat Pinang yang dibuat setiap bulan Agustus dalam rangka Kemerdekaan, ia juga menjual Tiang bendera.

"Alhamdulillah, tiang bendera dari 700 batang tinggal sedikit yang tersisa sisa 50 an," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas