Update Corona Jakarta 18 Agustus: Bertambah 513, Total Kasus Capai 30.465, Tertinggi di Indonesia
DKI Jakarta kembali menyumbangkan angka penambahan kasus Covid-19 dalam data yang dirilis pemerintah, Selasa (18/8/2020).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - DKI Jakarta kembali menyumbangkan angka penambahan kasus Covid-19 dalam data yang dirilis pemerintah, Selasa (18/8/2020).
Dikutip dari data Kementerian Kesehatan yang diunggah Twitter BNPB, tercatat 513 kasus baru konfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota.
Dengan penambahan tersebut, total kasus di Jakarta mencapai 30.465.
Angka ini merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Meski demikian, angka kesembuhan di Jakarta melebihi kasus baru.
Baca: Praktik Klinik Aborsi Terungkap di Jakarta Pusat, 2.638 Pasien Telah Gugurkan Kandungan
Terdapat 588 kasus yang dinyatakan sembuh.
Sehingga, kesembuhan total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 20.505 kasus.
Adapun kasus kematian bertambah 19, sehingga totalnya 1.014.
Posisi kedua penambahan kasus tertinggi hari ini ditempati Jawa Timur.
Terdapat 312 kasus baru yang membuat total kasus mencapai 28.551.
Baca: Masalah di Jatim Dinilai Bukan Lagi Soal Over Kapasitas RS, Namun Banyaknya Kasus Berat yang Masuk
Sumatra Utara juga mencatatkan kasus baru Covid-19 sebanyak 130.
Sehingga total kasus berjumlah 5.820.
Adapun Jawa Tengah mencatatkan penambahan 118 kasus.
Sehingga, kini ada 11.793 kasus Covid-19 di Jawa Tengah.
Update Nasional
Dilansir laman covid19.go.id, hingga Selasa (18/8/2020) total sudah ada 143.043 kasus Covid-19 di Indonesia.
Terdapat penambahan 1.673 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu kasus sembuh bertambah 1.848.
Sehingga total kesembuhan berjumlah 96.306.
Adapun kasus kematian dilaporkan bertambah 70 orang.
Sehingga total kematian mencapai 6.277 orang atau senilai 4,4 persen dari kasus terkonfirmasi.
Baca: Tegaskan Belum Ada Obat Aman dan Manjur untuk Covid-19, BPOM: Semuanya Masih Fase Uji Klinik
Tanda Baik
Sementara itu meski wabah Covid-19 dinilai belum mencapai puncaknya, ada tanda baik yang sudah mulai terlihat.
Hal itu diungkapkan Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya, Dokter Windhu Purnomo.
"Ada tanda baik yang sudah ditunjukkan dari data yang ada, yaitu angka kematian menurun, dan kesembuhan meningkat," ujar Windhu saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (12/8/2020).
Akan tetapi, jumlah akumulasi kasus aktif dari hari ke hari dinilai masih belum baik.
"Sudah pernah turun tapi naik lagi," ungkapnya.
Windhu menyebut, berdasar kasus by declare, yang dipebarui pemerintah per hari, kasus Covid-19 masih terus naik.
"Sampai tanggal ini kita belum memasuki puncak, gelombang pertama saja belum nyampai," imbuhnya.
Baca: Setelah Ridwan Kamil, Kini Doni Monardo Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Baca: Ekonomi RI Minus, BI: Wabah Covid-19 Tekan Pertumbuhan
Lebih lanjut Windhu mengungkapkan, pakar epidemiologi kesulitan untuk memperkirakan puncak Covid-19.
Dikarenakan, data kasus Covid-19 naik turun seiring perubahan kebijakan pemerintah.
"Epidemiologi saja, sebagai orang Kesmas, sulit memprediksi karena data itu naik turun karena kebijakannya juga berubah-ubah," ungkapnya.
Baca: Jokowi Optimis Vaksin Virus Corona Segera Ditemukan, Begini Tahap Pengujiannya
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)