Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Anies Batal Pasang Masker di Patung Pahlawan Jenderal Sudirman

Gubernur DKI Anies Baswedan batal memasang masker di patung Jenderal Sudirman, Rabu (19/8/2020) sore. Rencana ini sempat dikritik anggota DPRD DKI.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Gubernur Anies Batal Pasang Masker di Patung Pahlawan Jenderal Sudirman
IST
Puluhan orang dari forum eksponen 98 mendatangi patung Jenderal Sudirman di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2017) dalam rangka HUT ke-72 RI. Kedatangan mereka untuk mendoakan para pahlawan bangsa yang telah gugur merebut kemerdekaan RI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan batal memasang masker di patung pahlawan Jenderal Sudirman, Rabu (19/8/2020) sore ini.

Rencananya Anies Baswedan bakal memasang masker di patung Jenderal Sudirman yang berlokasi di Jakarta Pusat pukul 17.00 WIB.

Kabiro Kepala Daerah DKI Jakarta Muhammad Mawardi memastikan,  tidak ada pemasangan masker di patung Jenderal Sudriman tersebut hari ini.

Namun Mawardi enggan menjelaskan lebih detail alasan pembatalan tersebut.

“Tidak ada pemasangan masker di patung Jendral Sudirman,” kata Mawardi kepada wartawan.

Baca: Lebih Suka Istilah Kampung Susun Akuarium Dibanding Rusun, Berikut Penjelasan Anies Baswedan

Baca: Gubernur Anies Paparkan Perkembangan Penanganan Covid-19 ke KSAD dan Wakapolri 

Sementara itu, Kepala Seksi Publikasi pada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Saepull mengatakan, kegiatan pemasangan simbolis masker oleh Anies masih menunggu informasi lanjut dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta.

“Berita terakhir, kegiatan sore ini dibatalkan,” ujar Saepull kepada wartawan pada Rabu (19/8/2020).

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta berencana memasang masker di patung Jenderal Sudirman, Jakarta pada Rabu (19/8/2020) pukul 17.00 WIB.

Rencananya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri yang akan memasangkan masker di patung Jenderal Sudirman.

“Kabar itu (Anies yang memasang) masih tentatif karena jam 3 (pukul 15.00) kami rapatkan dulu di KDH (Biro Kepala Daerah DKI Jakarta),” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan pada Rabu (19/8/2020).

Satriadi mengatakan, rapat yang digelar di Biro KDH akan memutuskan jadi atau tidaknya Anies memasang masker di patung pahlawan Kemerdekaan RI tersebut.

Hal ini mempertimbangkan kepadatan lalu lintas yang biasa terjadi di Jalan Jendral Sudirman pada sore hari.

“Jadi rencananya sudah ada (pemasangan masker), tapi kami pelajari juga karena sore takutnya mengganggu lalu lintas juga,” ujar Satriadi.

Baca: Sejarah Berdirinya Patung Jenderal Sudirman di Kementerian Pertahanan Jepang

Baca: Sosok Dibalik Patung Jenderal Sudirman yang Terkenal di Purbalingga, Ini Kisah Pematung Azmir Azhari

Diprotes Anggota DPRD DKI

Komisi A DPRD DKI Jakarta mengkritisi rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ingin memasang masker di patung Jenderal Sudirman, Jakarta pada Rabu (19/8/2020).

Masker itu dipasang sebagai bentuk sosialisasi kepada pengendara yang melintas di ruas Jalan Jenderal Sudirman agar senantiasa memakai masker demi menghindari penularan Covid-19.

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono berpendapat dibanding memasang masker di patung pahlawan, sebaiknya Anies membentuk relawan mandiri bersama seluruh komponen di Ibu Kota.

Sepengetahuannya, Anies belum pernah merangkul organisasi kemasyarakatan dalam mengedukasi masyarakat dari bahaya Covid-19 secara aktif.

“Saya minta pak Anies melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik ASN, tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas dan seterusnya," kata Mujiyono berdasarkan keterangan yang diterima pada Rabu (19/8/2020).

"Saya melihat, Anies kurang melibatkan ormas-ormas dalam mengkampanyekan pencegahan Covid-19. Coba cek ada nggak, Pemuda Pancasila bergerak sama Pemprov, FBR, FORKABI atau ormas lainnya,” lanjut politisi dari Partai Demokrat ini.

Menurutnya, ormas-ormas serta tokoh agama dan tokoh masyarakat itu bisa tergabung dalam gerakan relawan mandiri penanggulangan Covid-19 di Jakarta.

Relawan mandiri ini diharapkan bisa terlibat secara aktif untuk menyosialiasikan secara masif gerakan 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pada air mengalir.

"Sosialisasi ini juga didukung oleh pemangku kepentingan terkait, baik Pemprov, Polda Metro Jaya maupun Kodam Jaya. Mereka bergerak bersama secara periodik, gerakan tradisional dengan menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.

Dia menuturkan bila perlu Anies menginstruksikan anak buahnya berkeliling ke permukiman warga memakai alat pengeras suara TOA. Petugas mengedukasi pentingnya prinsip 3M tersebut.

“Sosialisasi dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu, jadi daripada sekadar memasang masker di patung Sudirman, lebih baik sosialisasi menyusuri permukiman warga,” jelasnya.

Ratusan massa yang menamakan diri Solidaritas Rakyat Korban Okupasi TNI (SROBOT) berunjukrasa di depan patung Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2011). Pengunjukrasa yang sebagian merupakan keluarga veteran, pensiunan TNI, dan pensiunan pegawai mendesak pemerintah segera menghentikan pengambilan paksa tanah dan tempat tinggal mereka oleh negara.
Ratusan massa yang menamakan diri Solidaritas Rakyat Korban Okupasi TNI (SROBOT) berunjukrasa di depan patung Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2011). Pengunjukrasa yang sebagian merupakan keluarga veteran, pensiunan TNI, dan pensiunan pegawai mendesak pemerintah segera menghentikan pengambilan paksa tanah dan tempat tinggal mereka oleh negara. (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

Mujiono memandang, sosialisasi yang dilakukan petugas pemadam kebakaran atau aparatur sipil negara (ASN) lainnya tidak bisa masif.

Hal itu karena adanya keterbatasan personel dan petugas juga memiliki pekerjaan lain.

Namun, dengan adanya gerakan relawan mandiri, setiap komponen masyarakat memiliki tanggungjawab yang sama untuk memerangi Covid-19 di Ibu Kota.

"Jangan mengandalkan orang-orang yang digaji sama negara. Ini harus menggerakkan masyarakat, supaya timbul tanggungjawab semua"

"Karena orang belum tentu sungkan sama ASN, tapi lebih sungkan pada ormas. Apalagi, kalau PP, FBR, FORKABI atau ormas lainnya bersatu"

"ini semacam menguatkan psikis masyarakat bahwa Pandemi Covid-19 ini bisa dilalui bersama," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anies Batal Pasang Masker di Patung Pahlawan Jenderal Sudirman Hari Ini, Berikut Ini Penyebabnya

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas