Libur Panjang, 162.938 Kendaraan Tinggalkan Kota Jakarta, Penumpang Kereta Api Naik Dua Kali Lipat
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta dari ketiga arah tercatat mayoritas sebanyak 47,94 persen menuju arah Timur.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 162.938 kendaraan meninggalkan Jakarta pada H-1 libur Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah sejak Rabu (19/8/2020).
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru mengatakan angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, antara lain GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek dan GT Kalihurip Utama (arah Timur).
"Total volume lalin yang meninggalkan Jakarta ini naik 39,2 persenjika dibandingkan lalin normal," ujar Dwimawan, dalam keterangannya, Kamis (20/8/2020).
Dwimawan mengatakan untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta dari ketiga arah tercatat mayoritas sebanyak 47,94 persen menuju arah Timur.
Sementara 29,30 persen menuju arah Barat dan 22,75 persen menuju arah Selatan.
Dia kemudian merinci distribusi lalin tersebut. Dari arah timur, tepatnya di GT Cikampek Utama 1, dengan jumlah 42.556 kendaraan meninggalkan Jakarta, naik sebesar 69,2 persen dari lalin normal.
Masih dari arah timur, di GT Kalihurip Utama 1 tercatat 35.558 kendaraan meninggalkan Jakarta, naik sebesar 53,7 persen dari lalin normal.
"Total kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Timur adalah sebanyak 78.114 kendaraan, naik sebesar 61,8 persen dari lalin normal," kata dia.
Di arah barat, Dwimawan mengatakan lalin yang meninggalkan Jakarta melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang - Merak tercatat sebesar 47.748 kendaraan, naik sebesar 19,3 persen dari lalin normal.
"Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Selatan/Lokal melalui GT Ciawi 1 Jalan Tol Jagorawi sebanyak 37.076 kendaraan, naik sebesar 29,1 persen dari lalin normal," ujarnya.
Contra Flow
Arus lalu lintas (lalin) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju arah Cikampek terpantau lancar. Mekanisme contraflow sejak pukul 14.25 WIB dar Km 47 sampai Km 61 dihentikan.
Baca: Libur Panjang, Pelayanan Kesyahbandaran di Tanjung Priok Tetap Berjalan
Sebelumnya lalu lintas lawan arus diterapkan pada pukul 09.00 WIB karena tol Jakarta-Cikampek sempat padat.
"Jasa Marga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan," kata Marketing and Communication Department Head Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division, Corry Annelia Poundti.
Jasa Marga juga mengimbau agar pengguna jalan membawa bekal untuk menghindari kerumunan atau kepadatan di rest area. Serta selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan.
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyampaikan situasi arus lalu lintas di berbagai jalur arteri dan tol masih terpantau lancar dan terkendali saat libur panjang Tahun Baru Hijriah.
"Sampai saat ini situasi lalu lintas masih lancar terkendali," kata Komjen Agus.
Meski arus kendaraan terpantau normal dan lancar, ia tetap meminta seluruh anggotanya di lapangan untuk mewaspadai kemungkinan meningkatnya arus lalu lintas kendaraan mulai Rabu (19/8/2020) malam hingga Kamis dini hari serta mempersiapkan antisipasi kepadatan pada saat arus balik.
Terminal Bus Padat
Lonjakan keberangkatan penumpang libur tahun baru Islam 1442 Hijriah terlihat di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Mahbud mengatakan lonjakan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) pada 10 Agustus 2020 tercatat 10 persen.
"Tanggal 19 Agustus jumlah keberangkatan 155 bus dan penumpang 1.121. Tanggal 20 Agustus ini ada peningkatan sekitar 5-10 persen," kata Mahbud.
Baca: Libur Panjang, Satgas Covid-19: Kalau Tidak Disiplin Protokol Kesehatan, Kita akan Panen Kasusnya
Meski melonjak, keberangkatan penumpang di Terminal Terpadu Pulo Gebang belum normal atau merosot dibanding sebelum pandemi Covid-19.
Pasalnya jumlah keberangkatan normal di Terminal Pulo Gebang sebelum pandemi di hari kerja berkisar 2.500-3.000 penumpang per harinya.
"Mayoritas tujuan keberangkatan penumpang hari ini tujuannya Jawa. Peningkatan jumlah keberangkatan ada, tapi belum banyak," ujarnya.
Sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB jumlah keberangkatan di Terminal Pulo Gebang tercatat sebanyak 541 penumpang.
Namun data selepas pukul 15.00 WIB masih diakumulasi sehingga jumlah pasti lonjakan keberangkatan penumpang belum diketahui.
"Untuk persyaratan penumpang mengisi CLM (Corona Likelihood Metric), wajib mengenakan masker, menjaga jarak. Kapasitas penumpang dalam bus dibatasi maksimal 50 persen," tuturnya.
Untuk transportasi kereta api, Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, terdapat lonjakan penumpang kereta api jarak jauh saat libur panjang dalam rangka perayaan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah.
Dia mengatakan, penumpang kereta api jarak jauh mencapai 7.800 orang untuk keberangkatan pada Rabu (19/8/2020). Jumlah tersebut mengalami kenaikan dua kali lipat bila dibandingkan perjalanan sebelumnya.
"Jumlah penumpang bertambah hampir mendekati dua kali lipat jika dibandingkan akhir pekan dua minggu lalu pada Jumat, 7 Agustus 2020 sebesar 4.100 penumpang," kata Eva.
Dia memprediksi, jumlah penumpang tersebut akan mengalami perubahan, sebab adanya tambahan dari calon penumpang yang membeli tiket beberapa jam sebelum keberangkatan.
Baca: H-1 Libur Tahun Baru Islam 1442 H, Jasa Marga Catat 162 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Eva menjelaskan ada 14 kereta api jarak jauh yang dioperasikan pada 7 Agustus 2020 dan mulai bertambah secara bertahap menjelang HUT ke-75 RI atau pada 14-19 Agustus 2020.
"Hingga posisi Rabu, 19 Agustus 2020 terdapat 27 perjalanan KA dari area Daop 1 Jakarta," ucapnya.
Sementara itu, dia juga mengimbau agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan saat menggunakan kereta api, mulai menunjukkan hasil rapid test ataupun swab hingga kondisi calon penumpang yang prima atau tidak sedang sakit.
"Menggunakan masker pribadi dan mengenakan pelindung wajah (face shield) yang disediakan oleh KAI. Penggunaan face shield dilakukan baik di stasiun dan selama perjalanan KA berlangsung," jelasnya.(tribun network/bim/dit/wly)