Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Kasus Pembunuhan yang Libatkan Pembunuh Bayaran, Dijanjikan Uang Ratusan Juta, Akhirnya di Penjara

Berikut deretan kasus pembunuhan yang melibatkan pembunuh bayaran. Dibayar puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Editor: ninda iswara
zoom-in 3 Kasus Pembunuhan yang Libatkan Pembunuh Bayaran, Dijanjikan Uang Ratusan Juta, Akhirnya di Penjara
Warta Kota/Nur Ichsan
Petugas kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan bos perusahaan ekspedisi PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto, di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020). Sebanyak 8 adegan dari 44 adegan dilakukan dalam rekonstruksi di lokasi tersebut. Pembunuhan itu diotaki oleh seorang perempuan berinisial NL yang merupakan karyawan korban sendiri. Warta Kota/Nur Ichsan 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan belakangan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Namun dari sekian banyak kasus pembunuhan, ada yang sudah merencanakannya dengan matang hingga menyewa pembunuh bayaran.

Pembunuh bayaran yang selama ini terlihat dalam film ternyata juga terjadi di kehidupan nyata.

Belakangan heboh kasus pembunuhan di Jakarta dan sekitarnya yang melibatkan pembunuh bayaran .

Mereka yang menjadi otak pembunuhan rela mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan juta untuk membayar orang yang mereka perintahkan membunuh.

Mereka sudah menyusun rencana dengan matang sebelum mengeksekusi korban.

 Pengakuan Karyawati Otak Pembunuhan di Kelapa Gading, Pura-pura Kerasukan untuk Bujuk Eksekutor

 KERAP Berhubungan Badan dengan Korban Lalu Akting Kesurupan, Aib Wanita Otaki Pembunuhan Terbongkar

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (TribunWow)

Bahkan tak sedikit yang sudah menyiapkan perlengkapan hingga rencana lain kalau usaha pertama mereka gagal.

Berita Rekomendasi

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menjekaskan, pembunuhan dengan menggunakan orang bayaran terjadi karena ketidakmampuan orang yang mengoder untuk mengendalikan emosinya.

"Berarti tidak mampu mendehumanisasi target.

Kedua, tidak punya akses ke instrumen yang dibutuhkan untuk menghabisi korban dan ketiga melarikan diri dari hukum," kata Reza saat dihubungi, Rabu (26/8/2020).

HALAMAN SELANJUTNYA =======>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas