Dapat Penolakan dari Warga, 8 Karyawan LG Cikarang Isolasi Mandiri di Apartemen
"Yang di apartemen ada 8 orang, mereka katagorinya OTG (orang tanpa gejala)," kata Tony dijumpai di Balai Pelatihan Kesehatan (Bepelkes) Cikarang.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebanyak 242 karyawan PT LG Electronic's, MM2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi dinyatakan positif Covid-19.
Mereka tertular melalui klaster baru di lingkungan pabrik.
Dari 242 karyawan itu, 25 diantaranya dirawat di sejumlah rumah sakit yang tersebar di Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi hingga ke DKI Jakarta.
Sebagian ada yang melakukan isolasi di tempat khusus yang di sediakan Pemerintah Kabupaten Bekasi maupun melakukan isolasi mandiri di rumah.
Ketua Gugus Tugas Covid-19, LG Electronics, Tony Samapta mengatakan, untuk karyawan yang menjalani isolasi mandiri, beberapa diantaranya ada yang memilih menyewa apartemen.
Baca: Jumlah Karyawan Pabrik LG Cikarang yang Positif Covid-19 Bertambah Menjadi 242 Orang
"Yang di apartemen ada 8 orang, mereka katagorinya OTG (orang tanpa gejala)," kata Tony dijumpai di Balai Pelatihan Kesehatan (Bepelkes) Cikarang, Jalan Lemah Abang, Cikarang Utara, Rabu, (26/8/2020).
Alasan delapan orang karyawan menyewa apartemen untuk menjalani isolasi mandiri karena mendapat penolakan dari warga lingkungan tempat tinggalnya.
"Jadi gini, 8 orang itu saat isolasi mandiri ada penolakan dari warga jadi kita tampung di apartemen," ungkapnya.
Dia memastikan, perusahaan akan menjamin segala biaya sewa kebutuhan karyawan terpapar Covid-19 termasuk untuk sewa apartemen selama isolasi mandiri.
"Artinya kalau ada pengeluaran silahkan, nanti akan direimburse (diganti), atau dari kami akan datang dan berikan," tuturnya.
"Sekarang yang sedang berjalan adalah reimburse dulu ya, mereka beli nanti uangnya akan diganti," tegasnya.
Baca: Anggota Komisi IX DPR Minta Pemerintah Jangan PHP Soal Obat dan Vaksin Covid-19
Sebelumnya diberitakan, jumlah karyawan positif Covid-19 dari klaster Pabrik LG Cikarang mengalami penambahan sebanyak empat orang.
Hal ini disampaikan Irfan Maulan, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikang, Lemah Abang, Rabu, (26/8/2020).
"Ada penambahan dari 238 kasus bertambah sebanyak empat kasus sehingga totalnya sampai dengan hari ini 242 kasus," kata Irfan.