Klaster Keluarga di Bekasi Tinggi, Dinkes Telusuri ke Rumah Pasien OTG yang Isolasi Mandiri
Dinas Kesehatan Kota Bekasi bakal menganalisa penyebab meningkatnya kasus positif Covid-19 dari klaster keluarga.
Editor: Theresia Felisiani
"Untuk kasus anak di kota Bekasi umur 0-11 tahun sejak Maret hingga September terhitung sebanyak 211 jiwa," kata Rahmat di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020).
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Dezi mengatakan anak-anak tersebut tertular tidak hanya melalui transmisi keluarga.
"Ini ada yang tidak dari klaster keluarga dan dari klaster keluarga. Kasus itu dari Maret sampai 6 September. Ada juga anak yang enggak tahu kontak asalnya seperti apa atau dengan siapa. Ada anak yang positif tapi bapak dan ibunya tidak," tutur Dezi.
Bentuk penularan Covid-19 kepada anak-anak sama seperti layaknya orang dewasa, yakni melalui kontak fisik dengan penderita melalui percikan air liur.
"Sama saja proses penularannya, makannya anak-anak juga kan dihindari dulu untuk berkegiatan yang banyak tatap muka dan makanya kayak sekolah juga tidak disarankan dalam waktu sekarang," ujarnya.
Dezi belum bisa memastikan ada tidaknya anak yang meninggal akibat positif Covid-19.
"Belum evaluasi. Tapi kalau enggak salah itu enggak ada ya, tapi nanti saya cek lagu. Kemarin kita tidak analisa yang meningal berdasarkan usia," kata Dezi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Cari Penyebab Tingginya Klaster Keluarga, Dinas Kesehatan Kota Bekasi Bakal Sambangi Rumah Pasien,