Anggota Polri Korban Insiden Ciracas Harus Tengkurap 3 Minggu Setelah Operasi Mata
Bambang mengatakan saat ini BD masih dirawat di ruang CICU RSPAD Gatot Soebroto dan saturasi oksigen BD telah mencapai 99 sampai 100 persen.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Polri korban insiden penganiayaan dan perusakan di Ciracas Jakarta Timur pada Sabtu (29/8/2020) yang diduga dilakukan oleh sekelompok oknum TNI, Bripka T (43), harus dirawat di RSPAD dalam posisi tengkurap selama tiga minggu setelah menjalani operasi retina mata atau vitrektomi.
Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Letjen TNI Bambang Dwi Hasto menjelaskan perawatan tersebut dibutuhkan untuk mengamankan hasil operasi matanya setelah retina mata T yang sempat mengalami ablasio retina atau retinanya terlepas pada saat insiden Ciracas.
"Hal ini dikarenakan setelah operasi mata, pasien ini posisinya harus tengkurap terus untuk mengamankan hasil operasi matanya. Sehingga dibutuhkan waktu tengkurap selama tiga minggu," kata Bambang saat konferensi pers di Markas Puspom TNI AD Jakarta Pusat pada Rabu (16/9/2020).
Baca: Total Ganti Rugi yang Sudah Diberikan TNI AD ke Korban Insiden Ciracas Capai Rp 778 Juta
Bambang mengatakan timnya juga merencanakan untuk melakukan operasi pengambilan dua benda asing yang diduga gotri di wajah T setelah itu.
"Ideal untuk pengambilan gotri atau benda asingnya ini dijadwalkan tanggal 25 september ini," kata Bambang.
Bambang mengatakan saat ini T dalam kondisi stabil dan sadar penuh.
"Kemudian tanda infeksi tidak ada, dan visus (jarak pandang) sudah mengalami peningkatan," kata Bambang.
Selain itu untuk anggota Polri korban insiden Ciracas lainnya yakni Bripda BD (22) yang dirujuk ke RSPAD karena karena sarurasi oksigennya sempat turun kini kualitas pernapasannya sudah bagus.
Bambang mengatakan saat ini BD masih dirawat di ruang CICU RSPAD Gatot Soebroto dan saturasi oksigen BD telah mencapai 99 sampai 100 persen.
Selain itu, kata Bambang, berdasarkan hasil CT Scan terhadap BD juga tidak ada masalah.
Saat ini BD yang dalam kondisi sadar juga sedang menjalani perawatan pascaoperasi batang tenggorokan untuk membuat jalan pernapasan (trakeostomi).
"Saat ini pasien sedang melaksanakan penata laksanaan lanjutan berkaitan dengan pencegahan manajemen infeksinya, kemudian perawatan pasca trakeostominya dan untuk fisioterapinya," kata Bambang.
Sementara itu, satu pasien warga sipil yang dirawat RSPAD telah dipulangkan pada Sabtu pekan lalu.
Namun demikian, kata Bambang, pasien tersebut masih harus menjalani kontrol di RSPAD Gatot Soebroto.
"Satu pasien pada Sabtu minggu kemarin sudah dipulangkan oleh Bapak KSAD atas nama tuan Husni Maulana namun demikian untuk kegiatan kontrol masih dilakukan di RSPAD," kata Bambang.