Siap Tampung Kiriman Pasien Covid-19 dari Depok, Wali Kota Bekasi : Welcome, Asal OTG
"Welcome, kalau ruang isolasinya mencukupi, asalkan (pasien yang dikirim) OTG (orang tanpa gejala)," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi siap menerima jika ada kiriman pasien positif Covid-19 dari Depok dirawat di rumah sakit wilayahnya.
Hal ini disampaikan Rahmat Effendi saat dijumpai di Posko Gugus Tugas Covid-19 Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Kamis, (17/9/2020).
"Welcome, kalau ruang isolasinya mencukupi, asalkan (pasien yang dikirim) OTG (orang tanpa gejala)," kata Rahmat.
Kota Bekasi merupakan satu kesatuan dengan Kota Depok yang masuk ke dalam regional Provinsi Jawa Barat.
"Ya kitakan sama satu regional Jawa barat nggak ada masalah tinggal kan sama peralatan juga dibayar sama Kemenkes," jelasnya.
Rahmat Effendi juga siap menempatkan pasien positif Covid-19 kiriman di rumah sakit milik Pemkot Bekasi yang letaknya beririsan dengan Kota Depok.
"Kan RS Tipe D yang Jatisampurna kan, beririsan tuh (lokasinya), bisa pakai itu, itu kan kapasitas 30 tempat tidur isolasi, baru terisi 16," ungkapnya.
Baca: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Kota Bekasi Terus Bertambah Sejak Agustus
Dia menambahkan, sampai saat ini, Kapasitas ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Kota Bekasi masih mencukupi.
Terdapat tiga rumah sakit tipe D milik Pemkot Bekasi yang saat ini sudah dialihfungsikan khusus penanganan Covid-19.
Ditambah RSUD Chasbullah Andulmadjid Kota Bekasi yang memiliki kapasitas untuk pasien Covid-19 sebanyak 117 tempat tidur.
"Sepanjang fasilitas kami bisa menerima tadi sudah saya sampaikan RSUD Tipe D Pondok Gede bisa 30an kapasitasnya, Jatisampurna juga sama, nah Bantargebang lebih banyak 30an lebih," paparnya.
Sejauh ini, Pemerintah Kota Bekasi melalui rumah sakit baik swasta maupun negeri merawat pasien Covid-19 bukan hanya ber-KTP Kota Bekasi.
"Selama ini kan juga baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit rujukan (RUSD Chasbullah Abdulmadjid) yang KTP non Bekasi dapat dirawat di rumah sakit umum begitu juga di rumah sakit swasta," tegas dia.
"Sekarang kan dari sembilan puluh pasien di rumah sakit umum itu seperempatnya adalah non Kota Bekasi, sekitar 60an-nya adalah orang Bekasi. Artinya enggak ada masalah mereka sepanjang rumah sakit kita atau rumah sakit swasta masih memungkinkan untuk bisa dirawat," tegasnya.
Diketahui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka peluang distribusi pasien positif Covid-19 dari Depok ke kota-kota lain di Bogor dan Bekasi Raya, mengingat jumlah pasien Covid-19 di Depok merupakan yang tertinggi.
Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi RSUD Kota Depok, Selasa (15/9/2020) petang, satu dari 19 rumah sakit rujukan Covid-19 yang nyaris penuh oleh pasien positif Covid-19.
"Pada dasarnya kami ingin mengelola Bodebek dalam satu kesatuan, kompak. Kalau Depok darurat, tempat lain (Bogor dan Bekasi) saya akan kondisikan untuk menerima rujukan dari Depok, kira-kira begitu," jelas pria yang akrab disapa Emil itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Wali Kota Bekasi Siap Tampung Kiriman Pasien Covid-19 dari Depok,