Sebelum Dimutilasi, Jenazah Rinaldi Sempat Didiamkan Tiga Hari di Lokasi Pembunuhan
setelah ambil uang, kedua tersangka pergi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk membeli pisau pemotong daging.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi, terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (33) telah digelar oleh Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020) sore.
Polda Metro Jaya menhadirkan dua pelaku yang merupakan pasangan kumpul kebo yakni Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27),
Ada 37 adegan yang diperagakan dua tersangka dalam rekonstruksi itu.
Rekonstruksi yang semestinya dilakukan di 13 lokasi tempat kejadian perkara (TKP), akhirnya dilakukan di dua lokasi atas pertimbangan jarak dan waktu.
Dua lokasi itu adalah di Mapolda Metro Jaya untuk 12 TKP, dan satu TKP lagi di lokasi sebenarnya di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat.
Adegan ke-1, kedua tersangka merencanakan pemerasan dan pembunuhan di kamar kostnya di Depok, Jawa Barat. Rencananya korban akan dijebak secara seksual oleh pelaku.
Adegan ke-2, tersangka Laeli dan korban melakukan komunikasi dengan saling chating melalui pesan aplikasi Tinder pada 5 September.
Adegan ke-3, kedua pelaku memesan kamar Apartemen Pasar Baru Mansion melalui aplikasi reddoorz.
Pada adegan ke-4, korban dan pelaku bertemu di Kopi Kenangan di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, 9 September 2010.
"Pada adegan ke-5, tersangka DAF menunggu di dalam kamar mandi dengan menyiapkan batu bata dan gunting. Saat menunggu, tersangka LAS tengah bertemu dengan korban di Kopi Kenangan," kata penyidik saat rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya, Jumat.
Adegan ke-6 sekitar pukul 19.30 malam, tersangka Laeli dan korban menuju ke dalam kamar Apartemen Pasar Baru Mansion.
Selanjutnya, pada adegan ke-7 tersangka LAS dan korban langsung melakukan hubungan badan di atas kasur.
Polisi menggunakan peran pengganti korban, yaitu salah satu anggota Resmob dalam rekonstruksi itu.
"Posisinya dia ada di atas saya. Hadapnya belakangin kamar mandi. Sementara dia (Fajri) masih di dalam kamar mandi," kata Laeli saat rekonstruksi.
Adegan ke-8, tersangka DAF alias Fajri, keluar dari kamar mandi tanpa sepengetahuan korban, dan melihat korban sedang berhubungan badan dengan Laeli.
Adegan ke-9, tersangka Fajri memukul korban pada bagian kepala dengan batu bata hingga terkapar dan setelah itu langsung menindih dada korban.
Sementara Laeli berlari ke dalam kamar mandi untuk bersembunyi.
Pada adegan ke-10, Fajri memeras korban karena telah meniduri Laeli yang disebutnya istri.
Fajri meminta sejumlah uang ke korban. Namun korban menolak memberikan uang, karenanya DAF memukul pelipis kiri korban dengan batu bata.
"Pada adegan ke-11 tersangka DAF menusuk korban dengan gunting di bagian kepala sebanyak 1 kali," kata penyidik.
Pada adegan ke-12, korban sempat berusaha melarikan diri dengan cara memberontak dari tindihan Fajri.
Korban sempat hendak berlari ke arah pintu keluar kamar.
Namun Fajri, kembali menusukkan guntingnya ke arah pinggang sebelah kiri korban.
"Adegan ke-13, korban ditarik dan ditengkurapkan lagi oleh tersangka DAF ke tempat tidur. Tersangka LAS, keluar dari kamar mandi. Dalam posisi korban ditindih DAF, LAS menanyakan PIN HP korban," kata penyidik.
Dalam rekonstruksi tersangka DAF sempat mengoreksi posisi adegan usai menengkurapkan korban.
"Sebentar pak, jadi satu tangannya korban ini saya piting pake kaki saya. Satu tangan lagi saya pegang," katanya.
Korban pun sempat tidak mau memberikan kode PIN HP-nya kepada kedua tersangka.
Karenanya tersangka DAF semakin ganas menusukan gunting ke tubuh korban beberapa kali.
"Adegan ke-14 tersangka LAS kembali menanyai pin HP ke korban sebanyak dua kali. Permintaan kedua, korban akhirnya memberikan pin kode HP-nya karena berharap pelaku tidak lagi menusuknya. Namun tak lama korban tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia," kata penyidik.
Pada adegan ke-15, kedua tersangka menutup muka korban dengan baju karena berlumuran darah.
Kaki korban juga diikat tali rafia oleh tersangka DAF dan memindahkan jenazahnya ke dalam kamar mandi.
"Adegan ke-16 tersangka kemudian keluar untuk membeli peralatan mutilasi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah itu korban ditinggal tiga hari di dalam kamar, sampai 11 September. Pada adegan 16 B, pelaku mulai memutilasi korban 12 September dini hari. Di mana tersangka DAF memutilasi kaki kiri dan kanan. Pemutilasian dilakukan di bagian lutut kiri dan kanan, menggunakan pisau daging," papar penyidik.
• Alat Tilang Elektronik di Wilayah Depok Sudah Terpasang
• Warga Bekasi yang Masih Nongkrong di Atas Pukul 21.00 Siap-siap Disemprot Satpol PP
Adegan ke-17, tersangka Laeli menguasai harta milik korban karena sudah mengetahui nomor passwod telepon korban.
Di dalam HP itu ada beberapa catatan penting korban seperti Pin ATM dan lainnya.
Uang korban sempat diambil Laeli di Indomaret Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Adegan ke-18, setelah ambil uang, kedua tersangka pergi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk membeli pisau pemotong daging.
Adegan ke-19, dari Pasar Minggu keduanya ke Mal Graha Cijantung, Jakarta Timur untuk membeli perhiasan emas, menggunakan uang korban.
Pada adegan ke-20, Jumat 11 September mereka memesan kamar di Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan lantai 16 kamar 16 AB.
Adegan ke-21 sampai 23 keduanya membawa koper dan tas berisikan bagian tubuh korban ke kamar aparteman Kalibata City menggunakan taksi online. Di mana koper warna merah muda, disimpan di bagian luar di balkon.
Adegan ke-24, dua tersangka membeli beberapa perlengkapan lagi untuk mutilasi termasuk gergaji besi.
Juga membeli cat pilox putih dan cat lainnya untuk menutupi bercak darah di tembok kamar apartemen.
Adegan ke-25, tersangka membeli koper hitam di Pasar Senen, Jakarta Pusat untuk bagian potongan tubuh korban.
Setelah itu, membeli sepeda motor N-Max seharga Rp 20 juta menggunakan uang korban.
Adegan ke-29 tersangka membawa satu koper lagi yang berisikan potongan tubuh korban ke Apartemen Kalibata City, hingga adegan 31.
Adegan ke-32 dari garasi motor Jakarta Timur pelaku ke Pasar Jatinegara untuk membeli bed cover, dan sarung bantal untuk mengganti yang ada di apartemen kamar karena sudah penuh darah.
Adegan ke-33 sampai 35, ransel dan koper yang berisikan potongan tubuh korban ditaburkan kopi.
Lalu adegan ke-36, kedua tersangka ke toko bangunan di Tapos Depok, membeli skop, pacul, ember semen, semen 1 sak, dan sendok semen untuk menguburkan korban.
"Adegan terakhir Ke- 37 kedua tersangka sudah menyiapkan sebuah lubang dengan menggunakan cangkul di rumah kontrakan di Perumahan Permata Cimanggis, Tapos, Depok, yang sehari sebelumnya mereka sewa. Lubang kuburan disiapkan di belakang rumah," kata penyidik.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini 37 Adegan Rekonstruksi Kasus Mutilasi Rinaldi, Korban Sempat Melawan Sebelum Ditusuk Gunting