Cerita Adi Antarkan Jenazah Rinaldi Pakai Mobil dari Jakarta ke Sleman: Sedih Saat Keluarga Menangis
Adi mengaku, selama bekerja menjadi sopir mobil jenazah, tidak pernah mendapati pengalaman buruk yang seperti kebanyakan orang bicarakan.
Editor: Dewi Agustina
Jenazah Dipindahkan
Setelah hampir lima menit dimasukkan ke dalam rumah, peti jenazah Rinaldi tak berselang lama kembali dikeluarkan untuk dibawa ke ruang terpisah guna disemayamkan.
Adik Rinaldi, Adila Maulana Syahbani, tampak terpukul dan menangis menyaksikan jenazah kakak tercinta di tempat persemayaman.
Pantauan Tribunjogja.com, sejumlah warga turut berjaga-jaga di sekitar lapangan mini Dusun Nologaten, yang dijadikan tempat persemayaman Rinaldi.
Hingga pukul 00.35 WIB, belum ada yang bersedia untuk dimintai keterangan.
Namun, terlihat kerabat korban sudah ada yang mulai bersiap untuk salat jenazah.
Rinaldi merupakan korban mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
Pelaku adalah sepasang kekasih, Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27).
Para pelaku melakukan aksi keji karena ingin menguasai harta korban.
Semasa hidup, keluarga maupun teman dekat mengenal Rinaldi sebagai sosok yang baik dan ramah.
Ia juga pintar, lulusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Almarhum kemudian mendapat beasiswa S2 ke Jepang.
Baca: Tahu Kabar Laeli Jadi Pelaku Pembunuh Rinaldi, Ibunda Menangis: Saya Sudah Tua, Ingin Tenang Ibadah
Rinaldi bekerja di sebuah perusahaan kontraktor Jepang sebagai Manajer HRD.
Sebelum dipulangkan ke rumah duka, jenazah dites deoxyribonucleic acid (DNA) serta diautopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Jenazah Rinaldi berangkat dari RS Polri Kramat Jati, Minggu sore, sekira pukul 17.00 WIB.
Iring-iringan melewati jalur utara, melintasi ruas tol Bawen, Kabupaten Semarang, menuju Kartasura, dan berlanjut ke Kabupaten Sleman, DIY. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Mekanisme Pengantaran Jenazah Korban Pembunuhan, Kisah Sopir Pengantar Jenazah Rinaldi