BMKG: Jabodetabek Masuk Pancaroba, Berikut Wilayah yang Diimbau untuk Waspada
Kepala Pusat BMKG, Fachri Rajab mengatakan, Jabodetabek dan sejumlah wilayah di Indonesia masuk pancaroba. Berikut wilayah yang diimbau untuk waspada.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Rajab mengatakan, saat ini wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tengah memasuki masa peralihan atau pancaroba.
Intensitas curah hujan diperkirakan akan mengalami peningkatan, sehingga berpotensi terjadi hujan lebat meski masih dalam durasi pendek, yakni antara 2-3 jam.
Fachri menjelaskan, meningkatnya intensitas curah hujan disebabkan dinamika atmosfer yang terjadi di atas Pulau Jawa dan Pulau Sumatera bagian selatan.
Adanya masa udara basah yang banyak mengandung uap air dari Samudera Hindia menyebabkan terbentuknya sel-sel awan hujan.
Selain itu, kondisi topografi juga dapat memengaruhi intensitas curah hujan, sebagaimana terjadi di wilayah Bogor dan Sukabumi.
"Dengan kondisi topografi, kemarin kan hujan di selatan, di Bogor dan Sukabumi itu faktor topografi juga turut berpengaruh di situ dalam pembentukan awan hujan," jelas Fachri dalam video yang diunggah kanal YouTube Metrotvnews, Selasa (22/9/2020).
Baca: BMKG Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 23 September 2020: 11 Wilayah Hujan Lebat hingga Angin Kencang
Oleh karena itu, beberapa wilayah di Jabodetabek utamanya bagian selatan, diimbau untuk waspada guna menghindari atau mengurangi risiko terdampak bencana hidrometeorologi.
"Untuk Jabodetabek dalam tiga hari kedepan yang perlu diwaspadai terutama Jabodetabek bagian selatan. Depok, Bogor, Jakarta Selatan, kemudian Jakarta Timur, dan Jakarta Barat," ujarnya.
Adapun bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat hujan lebat di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.
Sebelumnya pemerintah daerah telah memetakan wilayah-wilayah mana saja yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi.
Misalnya wilayah yang kondisinya berupa lereng terjal, saat tanah keringnya terkena hujan awal yang deras, maka sangat rawan terjadi longsor.
Fachri kembali mengimbau agar masyarakat di wilayah-wilayah dengan topografi demikian untuk waspada.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam tiga hari kedepan berpotensi masih akan terjadi.
"Potensinya masih ada dan masih fluktuatif, dalam tiga hari kedepan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih ada potensinya di Jabodetabek, terutama di bagian selatan dan timur pada siang hingga malam hari," kata Fachri.