Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jago Tawuran, Polisi Tantang 18 Pemuda Uji Nyali di Gedung Angker Palmerah

"Kalian beraninya tawuran saja tengah malam. Coba kalau uji nyali di gedung angker depan ini berani tidak?" tantang Wakapolsek Palmerah AKP Bachrun.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jago Tawuran, Polisi Tantang 18 Pemuda Uji Nyali di Gedung Angker Palmerah
Warta Kota/Desy Selviany
Para pemuda pelaku tawuran dipulangkan usai diberi pelajaran dan dibina oleh Polsek Palmerah, Kamis (1/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berani gelar tawuran, 18 pemuda di Palmerah ditantang uji nyali di gedung angker.

Tantangan itu datang dari Wakapolsek Palmerah AKP Bachrun.

Belasan pemuda berjejer berdiri di depan Polsek Palmerah langsung tertegun.

Mereka merupakan pemuda yang kerap gelar tawuran di kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo.

18 pemuda ini ditangkap Rabu (30/9/2020) malam saat hendak menggelar tawuran.

Para pemuda itu ditantang uji nyali di Gedung Polsek Palmerah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda.

"Kalian beraninya tawuran saja tengah malam. Coba kalau uji nyali di gedung angker depan ini berani tidak?" tantang Bachrun di depan Gedung Polsek Palmerah Kamis (1/10/2020).

Baca: Tidak Kapok Tawuran, 18 Pemuda Dibawa ke Polsek Palmerah, Dihukum Cuci Kaki Orang Tua

Berita Rekomendasi

Bachrun lanjut bercerita tentang keangkeran gedung yang sudah masuk ke dalam cagar budaya DKI Jakarta itu.

Menurut Bachrun bukan menjadi hal aneh jajarannya mendengar suara-suara makhluk ghaib di gedung yang terletak di Jalan Palmerah Barat itu.

"Pernah ada anggota saya yang mendengar orang menyapa 'selamat malam Pak'.

"Saat dicari orangnya enggak ada," kisah Bachrun.

Maka dari itu Bachrun menantang bocah-bocah itu untuk menginap semalam di Gedung Polsek Palmerah.

Menurutnya uji nyali harusnya bukan disalurkan dengan cara-cara negatif seperti tawuran.

"Ini kalau kalian bisa hadepin makhluk ghaib baru bisa dibilang hebat dan jagoan," tantang Bachrun.

Setelah ditantang uji nyali, 18 pemuda ini diminta untuk hormat kepada bendera.

Untuk diketahui Polsek Palmerah menangkap 18 pemuda yang kerap menggelar tawuran.

Mereka ditangkap dan diminta mencuci kaki orang tuanya.

Para remaja di Palmerah, Jakarta Barat yang kerap tawuran diminta mencuci kaki orang tua usai ditangkap Polsek Palmerah, Rabu (30/9/2020).
Para remaja di Palmerah, Jakarta Barat yang kerap tawuran diminta mencuci kaki orang tua usai ditangkap Polsek Palmerah, Rabu (30/9/2020). (Humas Polsek Palmerah)

Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto mengatakan pihaknya sebenarnya sudah rutin menjaga kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo.

Penjagaan itu sebagai bentuk pencegahan aksi tawuran yang kerap dilakukan pemuda setempat di kawasan tersebut.

Namun demikian lama kelamaan para anak muda itu terkesan kerap meledek polisi.

Mereka kerap menggelar tawuran jika wilayah itu tidak dijaga polisi.

"Terus terang selama dijaga Palmerah aman terkendali, tapi kadang para pemuda itu meledek juga. Enggak ada polisi mereka muncul," ujar Supriyanto dalam keterangan persnya Kamis (1/10/2020).

Akhirnya diputuskanlah polisi melakukan penangkapan ketika gerombolan pemuda itu kembali berkumpul di tengah PSBB, Rabu (30/9/2020).

Mereka berkumpul di Gang Mawar, Kota Bambu Utara, Palmerah.

Rencananya mereka mau menggelar tawuran.

Hal itu diketahui dari instagram masing-masing geng yang sudah saling ejek di media sosial.

Berangkat dari informasi tersebut, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Hasilnya ditemukan 18 pemuda yang tengah bersiap untuk tawuran.

"Rata-rata pelaku tawuran masih bocah antara 14 tahun sampai 17 tahun," jelas Supriyanto.

Baca: Masa Pandemi : Bosan di Rumah, Tawuran Pelajar di Bekasi Marak, di Jatim Perokok Anak Meningkat

Sebagian mereka ada yang masih sekolah, namun sebagian lagi ada yang sudah putus sekolah.

Bagi pelaku yang masih sekolah, Polsek mendata kartu jakarta pintar (KJP) mereka.

Nantinya polisi akan mengajukan penghentian pencairan dana KJP kepada pihak sekolah.

Selain itu pihak polisi juga akan membina pelaku di bawah umur itu agar tidak mengulang kesalahan yang sama.

"Apalagi ini kan 1 Oktober, Hari Pancasila, jadi biar termenung, biar jiwa nasionalisme tumbuh," jelas Supriyanto.

Sebagai hukumannya, anak-anak nakal itu diminta untuk mencuci kaki orang tuanya.

Hal itu sebagai permintaan maaf mereka karena telah menjadi anak yang nakal.

"Setelah mencuci kaki orang tuanya mereka tersedu-sedu, mereka teringat akan orang tua yang merawat mereka," tandas Supriyanto.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Polisi Tantang 18 Bocah Berani Tawuran untuk Uji Nyali di Gedung Angker Palmerah

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas