Antisipasi Imbas Unjuk Rasa, MRT Jakarta Tutup 6 Stasiun Bawah Tanah dan 1 Stasiun Layang
Kamaluddin mengatakan hal itu dilakukan sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat yang berlangsung di DKI Jakarta.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan pihaknya melakukan penutupan enam stasiun bawah tanah dan satu stasiun layang mulai pukul 13.00 WIB, Selasa (13/10/2020).
Kamaluddin mengatakan hal itu dilakukan sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat yang berlangsung di DKI Jakarta.
"Dalam upaya memberikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan setiap masyarakat yang menggunakan layanan MRT Jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan penutupan 6 Stasiun Bawah Tanah dan 1 Stasiun Layang mulai pukul 13.00 WIB," ujar Kamaluddin, dalam keterangannya, Selasa (13/10/2020).
Dia mengatakan stasiun MRT Jakarta yang ditutup adalah Stasiun ASEAN sampai dengan Stasiun Bundaran HI.
Baca juga: Stasiun yang Rusak Sudah Diperbaiki, MRT Jakarta Pastikan Pelayanan Pengguna Berjalan Lancar
Karenanya, kereta MRT hanya melayani perjalanan dari tujuh Stasiun Layang yaitu Stasiun Lebak Bulus Grab sampai dengan Stasiun Blok M BCA.
Untuk jadwal keberangkatan dan waktu tunggu di stasiun yang masih beroperasi, Kamaluddin mengatakan tetap sesuai jadwal normal di stasiun tersebut.
"Bagi Pengguna MRT Jakarta yang akan melakukan perjalanan dari Stasiun ASEAN ke arah Bundaran HI diimbau untuk menggunakan moda lainnya yang masih beroperasi," kata dia.
"PT MRT Jakarta (Perseroda) mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan selalu berhati-hati diperjalanan. Keselamatan dan keamanan pengguna layanan MRT Jakarta merupakan prioritas utama manajemen PT MRT Jakarta (Perseroda)," imbuhnya.