Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Massa Aksi di Patung Kuda Tolak UU Cipta Kerja: Jangan Melawan Aparat TNI dan Polri

Namun demikian ia juga mengingatkan para demonstran yang hadir untuk tidak melawan aparat TNI dan Polri.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Massa Aksi di Patung Kuda Tolak UU Cipta Kerja: Jangan Melawan Aparat TNI dan Polri
Tribunnews.com/Gita Irawan
Mobil komando massa aksi di Kawasan Patung Kuda Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat tempat mereka menyampaikan orasi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja pada Selasa (13/10/2020) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi di Kawasan Patung Kuda Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat mulai menyampaikan orasi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja pada Selasa (13/10/2020) siang.

Secara bergantian massa aksi berorasi menyampaikan orasinya.

Seorang orator mengingatkan kembali tujuan kehadiran mereka berkumpul dan berunjuk rasa di tempat itu adalah menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan DPR.

Ia mengatakan Undang-Undang tersebut lebih berpihak kepada para investor ketimbang kepada para pekerja.

Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) siang.
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) siang. (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Namun demikian ia juga mengingatkan para demonstran yang hadir untuk tidak melawan aparat TNI dan Polri.

"Tujuan kita ke sini adalah dalam rangka mencabut Undang-Undang Ombibus Law. Saya berpesan kepada sahabatku semua yang hadir di sini, jangan sekali-kali melawan aparat TNI dan Polri yang menjaga di sini. Kalau ada perusuh yang ada di tengah kita, tangkap dan serahkan kepada aparat," kata orator tersebut di atas mobil komando.

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Orator: Tidak Ada Pilihan Kecuali Jokowi Mundur

Namun ada pula orator yang menyampaikan sebaliknya dengan menyampaikan bahwa seluruh perlengkapan yang digunakan TNI dan Polri berasal dari uang rakyat.

Berita Rekomendasi

Dengan demikian menurut para demonstran perlengkapan tersebut tidak selayaknya digunakan untuk melawan mereka.

"Saya juga seorang ibu. Saya tidak ikhlas kalau anak-anak mahasiswa yang juga lahir dari rahim seorang ibu dipukuli oleh Polisi," kata orator tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas