Siswa SMP Bawa Jas Almamater Milik Ibunya Ikut Demo UU Cipta Kerja
Puluhan remaja serta orang dewasa ini dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang remaja berinisial R tak berkutik saat polisi mengamankannya di lampu merah Coca Cola, Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (13/10/2020) sore tadi.
R yang mengendarai motor bersama seorang temannya diberhentikan dan diamankan petugas lantaran diduga hendak ikut-ikutan demo tolak UU Cipta Kerja.
Untuk mendata R, polisi kemudian meminta kartu identitasnya.
Baca juga: Alasan Mahfud MD Sebut Rusuh Demo UU Cipta Kerja By Design dan Terorganisir
Namun, R mengaku belum memilikinya lantaran masih berstatus pelajar SMP.
Anggota Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara yang memberhentikan R kemudian mendapati bahwa bocah tersebut membawa jaket almamater berwarna biru dari salah satu universitas swasta.
Sambil menunjukkan ekspresi ketakutan, R lantas mengakui bahwa almamater tersebut milik ibunya.
"Itu (jaket almamater) punya mama saya," kata remaja yang mengaku warga Pondok Gede itu.
Polisi kemudian menanyakan maksud R membawa jaket almamater itu.
Namun, R hanya terbengong dan tak bisa menjawabnya.
Selain almamater, bocah SMP tersebut juga kedapatan membawa pasta gigi yang ia simpan di dalam tasnya.
Polisi lagi-lagi menanyakan maksud R membawa pasta gigi itu. Sekali lagi, R bersama temannya tersebut terbata-bata menjawab pertanyaan petugas.
"Mau jalan-jalan aja, itu (pasta gigi) yang kemarin (demo)," kata R.
Selain jaket almamater dan pasta gigi dari R, polisi juga menyita barang-barang lainnya dari puluhan remaja yang diamankan sore tadi.
Beberapa barang yang dianggap berbahaya antara lain plastik berisi batu dan minuman keras yang dibawa para remaja tersebut.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Sungkono mengatakan, sedikitnya hingga pukul 16.00 WIB sudah sekitar 70 orang yang diamankan.
"Ini sudah sekitar 70 yang diamankan dan rata-rata anak-anak di bawah umur," kata Sungkono.
Setelahnya, puluhan remaja serta orang dewasa ini dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut.