Fakta Pelajar SMP Ikut Demo UU Cipta Kerja : Bawa Batu, Pasta Gigi, Pentungan, Pinjam Almamater Ibu
Para pelajar SMP yang hendak ikut demo tolak UU Cipta Kerja punya persiapan khusus, mereka membawa batu, pentungan, pasta gigi, miras dan lainnya.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelajar kembali ikut aksi demo tolak UU Cipta Kerja.
Seperti diketahui pada Kamis (8/10/2020) lalu sudah banyak pelajar yang diamankan.
Rupanya mereka tidak jera, di aksi Selasa (13/10/2020), banyak pula pelajar yang diamankan.
Mereka terjaring razia di sekitar Jakarta oleh jajaran Polres dan Polsek.
Mirisnya lagi ada bocah-bocah yang rela ikut demo demi dibayar Rp 5 ribu.
Berikut sejumlah fakta pelajar SMP yang ikut aksi demo :
1. Ikut demo pinjam Almamater ibu
Seorang remaja berinisial R tak berkutik saat polisi mengamankannya di lampu merah Coca Cola, Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (13/10/2020) sore.
R yang mengendarai motor bersama seorang temannya diberhentikan dan diamankan petugas lantaran diduga hendak ikut-ikutan demo tolak UU Cipta Kerja.
Untuk mendata R, polisi kemudian meminta kartu identitasnya.
Namun, R mengaku belum memilikinya lantaran masih berstatus pelajar SMP.
Anggota Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara yang memberhentikan R kemudian mendapati bahwa bocah tersebut membawa jaket almamater berwarna biru dari suatu universitas swasta.
Sambil menunjukkan ekspresi tegang, R mengakui almamater tersebut milik ibunya.
"Itu (jaket almamater) punya mama saya," kata remaja yang mengaku warga Pondok Gede itu.