Imbas Pandemi, Sopir Angkot Banting Setir Jadi Tukang Urut, Kini Ditetapkan Tersangka Dukun Cabul
Diketahui, dukun cabul Sukardin membuka praktik palsunya tersebut di kawasan Jatiuwung, awal bulan Oktober 2020. Korbannya tercatat 10 orang.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sukardin, dulunya sopir angkot. Sejak pandemi covid-19, ia kehilangan pekerjaan dan akhirnya banting setir jadi tukang urut.
Namun, saat melakoni pekerjaanya, ia memanfaatkan situasi pandemi untuk melampiaskan nafsu bejadnya.
Ia mengaku bisa mengobati covid-19. Sasaran korbannya adalah para wanita yang wawasannya terbatas mengenai pandemi tersebut.
Kini Sukardin sudah diamankan pihak berwaji.
Dukun cabul yang bermodus bisa mengobati Covid-19 dan membuka praktik di Jatiuwung, Kota Tangerang tersebut, jalani pemeriksaan kejiwaan.
Kapolsek Jatiuwung, Kompol Aditya Sembiring mengatakan kalau Sukardin sudah dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramatjati di Jakarta Timur untuk diperiksa kejiwaannya.
"Karena kita tahu sendiri bahwa korbannya lebih dari satu orang sehingga kita harus cek kondisi kejiwaannya apakah ada gangguan atau tidak. Sehingga dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," jelas Aditya di kantornya, Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Bocah Berusia 7 Tahun di Mamuju Jadi Korban Pencabulan Nelayan, Korban Diberi Uang Rp 2.000
Untuk hasil kejiwaannya, lanjut dia, akan keluar 14 hari terhitung sejak hari Senin (19/10/2020).
Diketahui, dukun cabul Sukardin membuka praktik palsunya tersebut di kawasan Jatiuwung, Kota Tangerang pada awal bulan Oktober 2020.
Ia diciduk Polsek Jatiuwung hari Jumat (16/10/2020) pagi.
Tercatat sudah ada 10 wanita yang 'dinodai' pria berumur 54 tahun tersebut dalam waktu dua pekan saja. Usia korban mulai 21 tahun hingga 45 tahun.
Baca juga: Demi Pesugihan, Gadis Berusia 15 Tahun di Lampung Jadi Korban Pencabulan Kakak Ipar
Aditya mengaku kalau pihaknya menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang untuk memberikan trauma healing kepada para korban.
"Kami memberikan konseling supaya mereka tidak mendapat trauma akibat kejadian ini meskipun korban ini dewasa tapi kita berupaya untuk memberikan terbaik pada korban," ungkap Aditya.
Sukardin sendiri merupakan satu di antara banyak orang yang mengalami dampak langsung pandemi Covid-19.
Karena kondisi pandemi, ia kehilangan pekerjaan. Ujungnya melakukan perbuatan tindak kriminal.
Ia, yang awalnya mendapatkan rezeki halal jadi sopir angkot di Tangerang akhirnya banting setir jadi dukun cabul karena pandemi Covid-19.
Bahkan, Sukardin mengaku bisa mengobati dan menangkal Covid-19 kepada para calon korbannya yang diketahui sementara semuanya adalah wanita.
"Sopir angkot, karena pandemi ini penghasilan turun dan dia kadang-kadang ada yang manggil jadi tukang urut," ucap Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali Hariyono kepada TribunJakarta.com, Jumat (16/10/2020).
Baca juga: Laporan Pencabulan Tidak Juga Ditindak Polisi, Korban Cerita ke Kakaknya
Namun, nafsu bejat yang tak terbendung dan memanfaatkan kepanikan warga Jatiuwung soal Covid-19 tidak membuatnya pendek akal.
Sebab, dari mulut ke mulut ia menyebarkan kesaktian palsunya kepada masyarakat sekitar yang bisa menyembuhkan Covid-19.
"Tapi mungkin dengan adanya momen Covid-19 itu dia menawar-nawarkan diri bahwa dia bisa ngobatin covid juga," sambung Zazali.
Untungnya, aksi bejat Sukardin berhasil diputus petugas kepolisian lantaran Polsek Jatiuwung sudah mengamankan tersangka pada Jumat (16/10/2020).
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dukun Cabul di Tangerang yang Modus Sembuhkan Covid-19 Diperiksa Kejiwaannya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.