Dinilai Berhasil Atasi Banjir di Surabaya, Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta Minta Masukan dari Risma
Namun setelah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini, Surabaya dinilai berhasil mengatasi banjir sampai tinggal 2,3 persen.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Panitia Khusus ( Pansus) Banjir DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani mengatakan, kunjungan anggota pansus ke Surabaya, Jawa Timur, untuk belajar menangani masalah banjir.
Menurut Zita, Surabaya dipilih karena memiliki kemiripan dengan Jakarta secara geografis.
"Karena posisinya yang sama berada di tepi laut dan datarannya rendah, persis seperti Jakarta. Selain itu, kami memilih Surabaya karena 10 tahun yang lalu mereka mengalami banjir yang sangat parah," kata Zita saat dihubungi, Kamis (22/10/2020).
Namun setelah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini, Surabaya dinilai berhasil mengatasi banjir sampai tinggal 2,3 persen.
Baca juga: Dulu Dilakukan Ahok, Kini Anies Ikut Bongkar Rumah di Bantaran Sungai untuk Cegah Banjir
Pansus banjir menanyakan tips agar DKI Jakarta juga bisa bebas banjir dan bisa menjadi masukan dalam menyusun rekomendasi.
"Akhirnya beliau memberikan lima pesan kepada kami. Satu, (jalur) pedestrian atau jalan. Ketika membuat jalan, pastikan saluran di bawah jalan yang lebih utama, agar sistem drainasenya berjalan baik. DKI belum sinkron untuk itu, masih utamakan membangun jalan, saluranya tidak diperhatikan," kata dia.
Cara lain yakni memperhatikan kapasitas catchment, sesuaikan dengan saluran yang menampung agar airnya bisa disimpan dan kemudian dialirkan secara alami.
"Ketiga, air adalah anugerah dari Tuhan. Baik itu datangnya dari laut, lokal, ataupun kiriman. Pasti sulit. Makanya kita jangan hanya berdalih, kerja keras lebih baik," lanjut Zita.
Selanjutnya, harus ada kolaborasi antar dinas dan kesadaran warga. Ketika musim hujan, seluruh dinas harus dikerahkan, tidak hanya satu atau dua dinas saja.
Begitu pun dengan warga, kampanye bahaya banjir dan dilakukan lebih awal, sehingga timbul keasadaran untuk ikut serta menjaga kelestarian.
Saran Risma selanjutnya adalah, sebelum air masuk kota, kurangi debitnya terlebih dahulu. Pastikan aliran sungai memadai.
"Apresiasi sekali untuk masukannya. Intinya, keseriusan menangani banjir adalah kunci. Jika banyak dana dan rencana tanpa eksekusi, maka DKI akan tetap sama ceritanya setiap awal tahun, banjir," ujar Zita.
Anggota Pansus Banjir dari DPRD DKI Jakarta berkunjung ke Balai Kota Surabaya, Kamis.
"Jadi kami dari pansus belajar banyak dari Kota Surabaya," kata Zita.