Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Wagub DKI : Belum Ada Lonjakan Covid-19 Akibat Demo UU Cipta Kerja

Pemprov DKI sebut belum ada lonjakan Covid-19 imbas demo UU Cipta Kerja di ibu kota, Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengklaim justru terjadi penurunan.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Wagub DKI : Belum Ada Lonjakan Covid-19 Akibat Demo UU Cipta Kerja
Tribunnews/JEPRIMA
Massa aksi buruh dan Mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2020). Pada aksi tersebut mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo untuk menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dianggap tidak berpihak kepada buruh. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang demo tolak UU Cipta Kerja dalam beberapa waktu terakhir rawan terhadap penyebaran Covid-19 karena mengabaikan protokol kesehatan.

Di sejumlah daerah klaster demo UU Cipta Kerja mulai bermunculan, anggota polisi yang mengamankan demo, buruh serta mahasiswa yang ikut demo ada yang terkonfirmasi positif Covid-19

Namun sejauh ini Pemprov DKI belum mendapat informasi terkait lonjakan kasus Covid-19 setelah dua minggu kemudian atau pada Kamis (22/10/2020) lalu.

“Alhamdulillah sampai hari ini belum ada tanda-tanda peningkatan. Justru yang terjadi kecenderungannya menurun,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI pada Jumat (23/10/2020).

Massa aksi buruh dan Mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2020). Pada aksi tersebut mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo untuk menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dianggap tidak berpihak kepada buruh. Tribunnews/Jeprima
Massa aksi buruh dan Mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2020). Pada aksi tersebut mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo untuk menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dianggap tidak berpihak kepada buruh. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Pria yang akrab disapa Ariza ini, menyatakan kasus aktif Covid-19 di Jakarta cenderung melandai, meski secara keseluruhan angkanya bertambah.

Tidak hanya di Jakarta, kata dia, fenomena ini juga terjadi di tingkat nasional.

“Mudah-mudahan demikian Jakarta dan daerah lainnya terus menurun angkanya. Sekali lagi bagi masyarakat melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.

Berita Rekomendasi

Menurut Ariza, sejak diberlakukan PSBB transisi pada 5 Juni, kasus Covid-19 sempat mengalami peningkatan.

Kemudian Pemprov DKI memberlakukan PSBB jilid II dari 14 September sampai 11 Oktober 2020.

“Tetapi sejak akhir September sampai awal 9 Oktober grafiknya sudah mulai mendatar konsisten dan juga angka kesembuhan meningkat sekarang 84,2 persen, sedangkan angka kematian turun 2,2 persen,” jelasnya.

“Kemudian semua pengetesan PCR kami tingkatkan melebihi dari standar yang diminta, yakni enam kali melebihi standar atau 1,16 juta lebih PCR yang dilakukan,” tambahnya.

Baca juga: Wagub DKI Komentari Rapat Komisi B DPRD DKI di Puncak Bogor, Bantah Peserta 800 Orang

Baca juga: Wagub DKI Minta Warga Disiplin Prokes dan Tingkatkan Imunitas Tubuh di Masa PSBB Transisi

Sementara itu, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan DKI jakarta, kasus harian Covid-19 pada Jumat (23/10/2020) bertambah 952 orang.

Dari angka itu, sebanyak 100 kasus merupakan data akumulasi pada tangga 21 Oktober 2020 yang baru dilaporkan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sampai sekarang mencapai 12.590 orang.

Mereka masih ada yang dirawat dan ada juga yang menjalani isolasi mandiri.

Sedangkan jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta sampai Jumat (23/10/2020) mencapai 99.158 kasus.

Dari jumlah tersebut, total 84.430 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 85,1 persen dan 2.318 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,2 persen.

“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,5 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,4 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen,” ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Riza Patria: Belum Ada Lonjakan Covid-19 Pasca Demo Undang-Undang Ciptaker

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas