Kisah Seorang Polisi di Jakarta Rajin Beri Makan Kucing Liar dan Rutin Bawa Berobat ke Klinik Hewan
Seperti mengenali tuannya, belasan kucing langsung menghampiri sambil mengeong ketika Aiptu Ridwan datang.
Editor: Hasanudin Aco
![Kisah Seorang Polisi di Jakarta Rajin Beri Makan Kucing Liar dan Rutin Bawa Berobat ke Klinik Hewan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kapospol-pondok-kopi-aiptu-ridwan-simanungkali.jpg)
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak ada yang menyangka, kehadiran Kapospol Pondok Kopi Aiptu Ridwan Simanungkalit menjadi berkah bagi banyak kucing.
Pemandangan itu cukup menarik bagi pengunjung yang datang ke Pospol Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Pada siang atau sore, kucing-kucing itu berkumpul menunggu Aiptu Ridwan.
Seperti mengenali tuannya, belasan kucing langsung menghampiri sambil mengeong ketika Aiptu Ridwan datang.
Tak jarang mereka menunjukan sikap manja di kaki Aiptu Ridwan.
"Ini semua bukan kucing milik saya," kata Aiptu Ridwan membuka obrolan dengan TribunJakarta.com, Sabtu (24/10/2020).
"Beberapa kucing di sini justru liar dan ada yang milik warga sekitar," ia menambahkan.
Baca juga: Seekor Kucing Kembali ke Rumah Pemiliknya Setelah 8 Tahun Menghilang, Begini Kisah Dibaliknya
Mereka datang dan menghampiri Aiptu Ridwan untuk meminta jatah makan.
"Kucing-kucing ini justru kayak akrab karena saya sering beri makan."
"Awalnya satu atau dua kucing saja, lama-lama jadi banyak dan datangnya random," sambungnya.
Mulanya, Aiptu Ridwan hanya memelihara satu ekor kucing di Pospol Pondok Kopi.
Ia merasa prihatin melihat kondisi kucing tersebut.
Sebagai penyuka binatang, Aiptu Ridwan tak tega sehingga memutuskan merawat kucing tersebut.
"Singkat cerita, beberapa tahun belakang itu ada yang buang anak kucing di depan Pospol."
"Saya cuma mikir, kok bisa ya?. Akhirnya saya rawat di sini. Saya besarkan dan beri makan," ungkapnya.
Lantaran hidup bebas, kucing tersebut mengajak kucing-kucing liar lainnya ke Pospol Pondok Kopi saban jam makan.
"Namanya hewan ya. Saya berikan makan satu, temannya datang."
"Akhirnya dari dulu sudah kebiasaan berikan kucing-kucing ini makan."
"Ya, kalau orang enggak tahu pasti bakalan ngira ini semua peliharaan saya," jelasnya sambil tertawa.
Dalam sehari ia merogoh kocek puluhan ribu untuk membeli makanan kucing seperti ikan cue.
Bawa kucing ke Rumah Sakit Khusus Hewan
Selain memberikan makanan kepada kucing, Aiptu Ridwan turut membawa kucing-kucing tersebut berobat.
Meski bukan miliknya seorang, hatinya selalu tergerak untuk mengobati kucing-kucing ini ke klinik hewan.
Sampai suatu ketika, ia pernah melihat kucing tertabrak kendaraan.
Dalam keadaan sekarat, ia tergesa membawa kucing tersebut ke klinik hewan.
"Itu kejadiannya masih di sekitara Pondok Kopi juga."
"Makanya saya tahu ada klinik hewan dekat sini, jadi saya bawa," jelasnya.
Baginya, nominal uang bukan masalah asalkan nyawa kucing tersebut dapat tertolong.
Meski sempat membaik, akhirnya nyawa kucing tersebut tak tertolong setelah dirawat beberapa hari.
"Adalah habisnya. Soalnya kan kalau hewan itu bayar biaya rawat, nginap dan dokternya beda."
"Tapi akhirnya enggak selamat juga. Itu kucingnya saya kuburkan di belakang Pospol," jelasnya.
Aiptu Ridwan mengajak masyarakat untuk lebih menyayangi binatang.
Bagaimanapun kondisi mereka, sebagai makhluk hidup harus disayangi.
"Mari kita sayangi binatang. Sebab kalau bukan kita siapa lagi."
"Dengan kita tulus sayang, binatang pun akan merasakan hal yang sama."
"Kehadiran kita bisa jadi paling ditunggu sama mereka, dan itu punya rasa bahagia tersendiri," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.