Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pengakuan Kapten, Masih 17 Tahun dan Pimpin Komplotan Penodong di Terminal Tanjung Priok

Komplotan penodong di Terminal Bus Tanjung Priok selalu membawa senjata tajam saat beraksi.

Editor: Sanusi
zoom-in Pengakuan Kapten, Masih 17 Tahun dan Pimpin Komplotan Penodong di Terminal Tanjung Priok
tribun jakarta
MRR alias Kapten, remaja yang pimpin komplotan penodong di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

TRIBUNNEWS.COM.COM, JAKARTA - Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara memang dikenal rawan aksi penodongan.

Pada Rabu (14/10/2020), kelompok penodong bermodal celurit datang ke Terminal Tanjung Priok dan menyerang warga yang baru tiba dari luar kota.

Kasus paling akhir ketika seorang warga bernama Bahrufin menjadi korban penodongan. Dia dibacok lengannya dan diambil uangnya.

Akibatnya, Bahrudin luka parah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dua hari setelah kejadian tersebut, polisi berhasil menangkap dua dari tujuh orang kelompok penodong, yakni MRR dan DS. Sementara, ada lima orang lainnya yang masih diburu polisi.

Berikut Deretan Faktanya

Dipimpin Kapten

Berita Rekomendasi

Komplotan penodong Terminal Bus Tanjung Priok dipimpin remaja tanggung berinisial MRR alias Kapten.

Kapten ditangkap bersama seorang anggota komplotan, DS, usai melakukan penodongan pada Rabu (14/10/2020) lalu.

Saat diekspose dalam konferensi pers di Mapolsek Tanjung Priok, Kapten mengakui perbuatannya.

Ia mengaku wilayah operasi komplotannya memang hanya di sekitaran Terminal Bus Tanjung Priok saja.

Barang bukti senjata tajam yang diamankan dari komplotan penodong Terminal Bus Tanjung Priok.
Barang bukti senjata tajam yang diamankan dari komplotan penodong Terminal Bus Tanjung Priok. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

"Di sekitar terminal aja. Ngincarnya penumpang yang turun dari bus," kata Kapten di Mapolsek Tanjung Priok, Jumat (23/10/2020).

Kapten juga menuturkan bahwa setiap beraksi dirinya tidak seorang diri, melainkan dibantu anggota komplotan lainnya.

Sementara itu, terkait sosok sang ibu yang kini dibui setelah dahulu pernah memimpin komplotan tersebut, Kapten tak mau berbicara banyak.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas