Cerita Deny Petugas Pembersih Saluran Air di Bekasi, Tak Peduli Bau Comberan yang Penting Halal
Risiko yang tidak kalah menyakitnya tentunya bau tidak sedap disekujur tubuhnya usai melakukan pekerjaan.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Bekerja sebagai pembersih saluran air tentunya punya risiko cukup berat.
Bau tidak sedap dari air comberan sudah tentu harus dihadapi pria bernama Deny Kurniawan (43).
Deny merupakan pekerja saluran air yang biasa dipekerjakan warga secara swadaya.
Ia bukan petugas resmi dari instasi atau layanan publik milik pemerintah.
Pekerjaan ini terpaksa ia lakukan tidak lain, himpitan ekonomi yang kian menyiksa.
Pekerjaan dahulunya sebagai tukang becak tak lagi menjanjikan.
"Dulu saya narik becak, cuma karena tarikan udah sepi apalagi pas pandemi orang udah jarang keluar, mau engga mau harus nyari kerjaan lain yang penting halal," kata Deny dijumpai di Perumahan Duta Kranji, Bekasi Barat, Selasa, (3/11/2020).
Baca juga: Viral Video Aksi TNI Bantu Warga, Menyelam di Selokan Sedalam 4 Meter untuk Ambil Sampah
Risiko pekerjaan seperti ini, menurut dia, tidak sedikit.
Mulai dari luka akibat pecahan beli, paku dan benda tajam saat mengeruk sampah lumpur.
Kemudian risiko diserang hewan antara lain tikus, ular dan belatung sudah pernah ia rasakan dan tidak pernah membuatnya gentar.
"Udah pernah semua saya rasain, lagi masuk ke dalam (gorong-gorong), tikus lewat di pala saya, pernah nemu ular, kan kita enggak tahu ada apa aja di dalam tempat kotor begitu," tuturnya.
"Kalau kemarin kaki saya kena beling, robek telapak kaki untung enggak parah, karena kemarin saya pakai sepatu boat nah sepatu boatnya itu tembus," terangnya.
Risiko yang tidak kalah menyakitnya tentunya bau tidak sedap disekujur tubuhnya usai melakukan pekerjaan.