Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Deny Petugas Pembersih Saluran Air di Bekasi, Tak Peduli Bau Comberan yang Penting Halal

Risiko yang tidak kalah menyakitnya tentunya bau tidak sedap disekujur tubuhnya usai melakukan pekerjaan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Deny Petugas Pembersih Saluran Air di Bekasi, Tak Peduli Bau Comberan yang Penting Halal
TRIBUNJAKARTA/YUSUF BACHTIAR
Deny Kurniawan (43), pekerja pembersih saluran air saat melalukan pekerjaan di Perumahan Duta Kranji, RT04/08, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Selasa, (3/10/2020). 

Cara itu kata Deny, dianggap efektif untuk menghindari dirinya terkena kutu air akibat menyelam di air comberan.

"Alhamdulillah kalau pakai oli bekas sama minyak tanah biar enggak kutu air, itu kita pakai sebelum kerja," tuturnya.

Selain itu, ia juga kerap mandi dengan air hangat usai pulang bekerja, langkah ini diharapkan dapat menghilangkan gatal-gatal di tubuhnya.

"Mandi air anget, abis itu sabunan yang banyak terus kalau abis mandi air anget biasanya saya mandi tiap dua jam biar baunya cepet hilang," tegas dia.

Sekujur Tubuh Menghitam

Deny Kurniawan (43), merupakan pekerja pembersih saluran air, totalitas dalam bekerja membuatnya kerap digunakan warga melakukan pekerjaan yang mungkin tidak semua orang mau melakukannya.

Kegiatan normalisasi saluran air di pemukiman warga merupakan pekerjaan utamanya saat ini, bukan hanya sampah, lumpur hitam sedimentasi ia keruk bersama rekan kerjanya berjumlah tiga orang.

Berita Rekomendasi

Deny saat dijumpai TribunJakarta.com, Selasa, (3/11/2020) tengah sibuk melakukan pekerjaan pembersihan saluran air di Perumahan Duta Kranji, RT04/08, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat.

Wajah penuh bercak kehitaman sudah nampak ketika ia pertama kali dijumpai, ia menyapa sambil setengah badannya berada di dasar sauluran air depan salah satu pemukiman warga.
"Sudah mulai dari jam delapan tadi, biasanya sampai jam 5 sore baru kerja, besok kalau belum selesai balik lagi ke sini," kata Deny kepada TribunJakarta.com.

Ia merupakan pekerja pembersih saluran air secara swadaya, bukan berasal dari instansi pemerintah atau lembaga apapun yang memiliki kewajiban terhadap perawatan sarana publik.

Sistem kerjanya dilakukan ketika, pengurus RT/RW di suatu lingkungan memiliki program normalisasi slauran air dan memandatkan tugas tersebut kepada Deny.

Baca juga: Jerit Suami dari Sumur Tengah Sawah Bikin Kaget, Istri Ikut Nyebur Lalu Tewas Berpelukan

Deny bercerita, pekerjaan ini sudah ia lakoni sejak tiga tahun terakhir, berawal dari warga yang menyuruhnya untuk membersihkan sampah lumpur di selokan.

"Dari mulut ke mulut awalnya, cuma lama ke lamaan udah banyak yang tahu jadi saya seriusin ngajak teman pertama berenam sekarang tinggal berempat," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas