Jelang Pilkada, Partai Golkar Perkuat Organisasi Lewat Pendidikan Politik
Pendidikan politik kepada peserta diharapkan dapat menjadi bekal untuk bisa meraih sukses dalam pilkada dan pemilu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta menggelar pendidikan politik edisi ke-13, pada Jumat (13/11/2020).
Pendidikan politik kepada peserta diharapkan dapat menjadi bekal untuk bisa meraih sukses dalam pilkada dan pemilu.
Termasuk dalam mengusung Ahmed Zaki Iskandar di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2022. Kali ini, giliran Golkar Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang mendapatkan beberapa materi penting tersebut.
Mereka merupakan prioritas utama karena menjadi motor terdepan yang menjadi penyambung lidah partai di akar rumput.
“Pendidikan politik yang sudah berjalan sampai sesi k-13 ini merupakan cara untuk dapat menguatkan organisasi dan mesin partai di pilkada serta pemilu mendatang. Kita harus bisa mengusung Bang Zaki (Ahmed Zaki Iskandar)," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta Firlie Ganinduto, dalam keterangannya, Jumat (13/10/2020).
Firlie mengatakan kegiatan seperti ini bisa dimanfaatkan oleh kader untuk mengembangkan kemampuannya.
Baca juga: Tatap Pemilu 2024, Partai Golkar Fokus Gaet Pemilih Pemula
Terlebih kader, lanjutnya, adalah garda terdepan yang bakal terjun langsung dalam pemilu dan pilkada nanti dan harus merepresentasikan partai yang identik dengan warna kuning tersebut.
Salah satu pengisi materi yang merupakan pakar psikologi organisasi dan sosial Indro Adinugroho mengatakan kader harus bisa menjabarkan dan menjelaskan kepada masyarakat tentang visi misi Partai Golkar sebelum menarik simpati masyarakat.
Oleh sebab itu, Golkar pun terus memperkuat organisasi partai sampai kader-kadernya bisa membangun relasi dengan mudah.
"Penguatan organisasi itu penting untuk internal agar mesin partai di lapangan juga berlajan baik," kata Indro.
Di sisi lain, Firlie selaku ketua penyelenggara memastikan DPD Golkar DKI Jakarta pun memastikan bakal terus menggelar program berkesinambungan demi meningkatkan kualitas kadernya.
Namun, pada pendidikan politik tahun ini DPD Golkar DKI Jakarta melakukan beberapa penyesuaian. Kondisi pandemi COVID-19 dewasa ini membuat orang wajib menjalankan protokol kesehatan, salah satunya dengan membagi 100-an peserta pendidikan politik ke dalam dua kelas.
"Selain jumlah peserta yang dibatasi dan membaginya ke dalam dua sesi, peserta juga telah menjalani rapid tes dan assessment tracking COVID-19 sebelum terlibat dalam pendidikan politik. Mereka juga diminta terus berkontribusi mengkampanyekan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," kata Firlie.
Dalam 20 kali gelarannya, pendidikan politik dari Partai Golkar sendiri rencananya bakal melibatkan 2 ribu peserta, mulai dari kader, pimpinan kecamatan dan kelurahan, ormas sayap partai, masyarakat umum sampai mahasiswa.
Menurut Firlie, para peserta dari berbagai kalangan tersebut akan secara bergantian menjadi peserta dalam kegiatan yang dihelat di Kantor DPD Golkar Jakarta yang ikonik, karena mengusung bangunan modern dan konsep kantor partai ramah publik.
"Pendidikan politik ini memang jadi program berkala yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas diri kader Partai Golkar. Tak hanya kader atau ormas sayap partai saja, mereka juga bakal memberikan pendidikan politik kepada masyarakat umum sebagai bentuk tanggung jawab dan menjalankan amanat UUD 1945 Partai Golkar kepada masyarakat," tandasnya.